Baca tanpa iklan
Sumber-sumber dari rumah sakit mengatakan mereka kebanjiran pasien.
Baca juga: Uni Eropa Janjikan Bantuan 1 Miliar Euro untuk Afghanistan
Baca juga: Warga Afghanistan yang Pernah Menyelamatkan Joe Biden Berhasil Dievakuasi
Jumlah pasien terus meningkat dan mereka mengkhawatirkan jumlah korban yang tinggi.
Stefanie Dekker dari Al Jazeera, melaporkan dari Kabul, mengatakan serangan itu seperti pesan dari kubu Taliban, yang menegaskan tidak ada tempat yang aman.
“Kartu keamanan, yang selalu dimainkan Taliban dengan mengatakan bahwa mereka adalah satu-satunya kelompok yang dapat memastikan keamanan negara, sekarang sangat ditentang,” tambahnya.
Insiden itu terjadi seminggu setelah puluhan orang tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka ketika sebuah masjid di provinsi utara Kunduz menjadi sasaran pengeboman yang diklaim oleh ISIS-K.
Sekitar 10 persen dari populasi Afghanistan adalah kelompok Syiah.
Banyak dari mereka adalah Hazara, sebuah kelompok etnis yang telah dianiaya di Afghanistan selama beberapa dekade.
(Tribunnews.com/Yurika)
Artikel terkait lainnya