Ini sudah mengantongi izin dari Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) pada Desember 2020 untuk dikonsumsi orang-orang yang memiliki alergi daging dan sebagai terapi.
Baca juga: Niat Berburu, Pemuda Ini Malah Tembak dan Curi Ternak Babi di Desa Keranji Mancal
Baca juga: Risiko Osteoporosis 4 Kali Lebih Tinggi dari Pria, Wanita Harus Tahu Pentingnya Kesehatan Tulang
Namun, produk medis yang dikembangkan dari babi masih memerlukan persetujuan khusus dari FDA sebelum digunakan pada manusia.
Peneliti lain juga tengah mempertimbangkan apakah babi GalSafe dapat digunakan untuk kebutuhan lain, seperti katup jantung hingga cangkok kulit untuk pasien manusia.
Eksperimen saat ini melibatkan transplantasi tunggal dan ginjal dibiarkan di tempatnya hanya selama tiga hari, sehingga setiap percobaan di masa depan kemungkinan akan mengungkap hambatan baru yang perlu diatasi, kata Montgomery.
Peserta mungkin adalah pasien dengan kemungkinan rendah menerima ginjal manusia dan prognosis buruk pada dialisis.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)