News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kematian Covid-19 Tinggi, Presiden Bolsonaro Terancam Didakwa Pembunuhan Massal

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Brasil Jair Bolsonaro memberi isyarat selama upacara untuk para atlet Olimpiade dan Paralimpiade yang berpartisipasi dalam Pertandingan Olimpiade Tokio 2020, di Istana Planalto di Brasilia, pada 6 Oktober 2021.

Bolsonaro dinilai tidak patuh dengan saran Kementerian Kesehatan dalam penggunaan obat-obatan yang belum terbukti efektivitasnya.

Secara total, laporan ini merekomendasikan 13 tuntutan pidana kepada Bolsonaro.

Termasuk di antaranya yakni genosida terhadap penduduk asli Brasil atas tindakan yang membuat komunitas mereka rentan terhadap virus.

Sejak awal kemunculan pandemi Covid-19, Presiden Bolsonaro menentang semua pembatasan hingga protokol kesehatan.

Dia juga mendorong pengobatan menggunakan hydroxychloroquine yang belum terbukti manjur pada pasien Covid-19.

Bolsonaro dikenal dengan sikapnya yang suka meremehkan risiko virus corona.

Bahkan dia meletakkan priorotasnya pada kesehatan ekonomi Brasil.

Tayangan dari TV Brasil menampilkan Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengenakan masker saat diwawancarai wartawan di istana kepresidenan Planalto Palace di Brasilia, pada Selasa (7/7/2020). Di hari itu Bolsonaro dinyatakan positif Covid-19, tapi mengaku dirinya baik-baik saja serta hanya mengalami gejala ringan. (TV BRASIL via AFP)

Baca juga: Hasil Uji Coba PPKM Level 1 di Blitar Berjalan Positif, Luhut Sebut Situasi Covid-19 Terkendali

Baca juga: Tak Sabar Main di Timnas, Bek Muda AS Roma Siap Campakkan Brasil, Italia jadi Pertimbangan

Diketahui Presiden Bolsonaro sempat terpapar Covid-19 pada 2020 lalu.

Brasil memiliki 21,6 juta kasus Covid-19 terhitung sejak awal pandemi.

Sementara itu angka kematiannya sebesar 603.902.

Menurut catatan Worldometers pada Rabu (20/10/2021), negara ini ada di posisi ke-2 untuk kasus kematian dan ke-3 untuk jumlah kasus infeksinya secara global.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini