News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Populer Hari Ini

POPULER Internasional: Kekhawatiran Junta Myanmar Persiapkan Genosida | Serangan Drone AS di Suriah

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berita populer Internasional, di antaranya PBB khawatirkan junta Myanmar tengah persiapkan taktik serangan genosida di negara itu.

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

Pasukan militer Myanmar berkumpul di wilayah utara negara itu, PBB khawatirkan junta tengah persiapkan taktik serangan genosida.

Di Meksiko, bentrok antar geng narkoba menewaskan dua turis asing.

Soal kasus penembakan tak sengaja yang dilakukan Alec Baldwin, asisten sutradara rupanya sempat menyebut pistol yang dipakai sang aktor aman.

Sementara itu, Militer Amerika Serikat (AS) mengklaim telah membunuh pemimpin senior Al Qaeda, Abdul Hamid al-Matar menggunakan serangan pesawat tak berawak di Suriah.

Selengkapnya, ini berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.

1. Pasukan Militer Berkumpul di Utara Myanmar, PBB Khawatir Junta Siapkan Taktik Serangan Genosida

Para pendemo membakar bendera Myanmar dan seragam militer dalam aksi mereka Kamis (1/7) (AFP)

Pelapor Khusus PBB untuk Myanmar, Tom Andrews, mempresentasikan temuan laporan hak asasi manusia tahunan Myanmar kepada Majelis Umum, Jumat (22/10/2021).

Andrews mengatakan, dia telah menerima informasi bahwa puluhan ribu pasukan militer dan senjata berat sedang dipindahkan ke daerah bergolak di bagian utara dan barat laut Myanmar.

Temuan itu menunjukkan bahwa pemerintah militer atau junta tampaknya telah mempersiapkan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang.

Taktik tersebut mengingatkan pada taktik yang digunakan militer sebelum serangan genosida pada 2016 dan 2017.

"Taktik ini mengingatkan kita pada taktik yang digunakan oleh militer sebelum serangan genosida terhadap Rohingya di Negara Bagian Rakhine pada 2016 dan 2017," kata Andrews dikutip dari Channel News Asia.

Baca juga: Junta Myanmar Bebaskan Ratusan Tahanan Politik, PBB: Pembebasan Bukan karena Perubahan Hati

Diketahui, sekitar 740.000 orang Rohingya melarikan diri dari negara bagian Rakhine Myanmar pada 2017.

Mereka melarikan diri setelah pasukan keamanan melancarkan tindakan keras yang menurut PBB seperti genosida.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini