TRIBUNNEWS.COM, KAMPALA - Ibu Kota Uganda, Kampala, diguncang serangan bom, Sabtu malam (23/10/2021) waktu setempat.
Kelompok Islamic State atau ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan teror tersebut.
Hal itu diungkapkan kelompok militan tersebut dalam sebuah pernyataan yang diposting di Telegram pada Minggu (24/10) malam.
ISIS menjelaskan, serangan tersebut dilakukan oleh beberapa anggotanya yang meledakkan alat peledak di sebuah bar yang dianggap sebagai tempat pertemuan antara anggota dan mata-mata dari Tentara Uganda berkumpul di Kampala.
Bom itu, yang dikemas dengan paku dan pecahan peluru, yang menargetkan sebuah restoran daging babi yang berada di pinggiran ibu kota, kata polisi Uganda, Minggu.
Baca juga: Serangan Bom di Suriah Menewaskan 13 Personel Militer, Polisi: Ini Tindakan Pengecut
Informasi yang dikumpulkan menunjukkan, ada tiga pria yang menyamar sebagai pelanggan dan mengunjungi restoran tersebut.
Salah satu dari ketiga pelaku tersebut meletakkan tas plastik di bawah meja dan pergi beberapa saat sebelum ledakan terjadi, jelas polisi.
Ledakan itu menewaskan seorang pelayan berusia 20 tahun dan melukai tiga orang, dua di antaranya dalam kondisi kritis, tambah kepolisian.
Pihak berwajib pun menyebut semua indikasi menunjukkan tindakan teror domestik.
Presiden Uganda Yoweri Museveni mengatakan, serangan itu "tampaknya merupakan aksi teroris".
Pada tahun 2010, kelompok militan Islam Somalia al Shabaab membunuh puluhan orang di Kampala dalam serangan bom.
Hal tersebut dilakukan pihak militan untuk menghukum Uganda karena mengerahkan pasukan ke Somalia.
Sumber: Kontan
ISIS klaim bertanggung jawab atas serangan bom di ibu kota Uganda