News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dua Rudal Pasukan Houthi Hantam Target di Provinsi Marib Yaman

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria duduk tertunduk di dekat reruntuhan permukiman yang hancur akibat bom di Yaman. Perang saudara melibatkan kekuatan asing menghancurkan negara termiskin di jazirah Arab itu.

Penyebab ledakan belum diketahui. Aden adalah basis utama pemerintah Yaman yang diakui secara internasional.

Namun ketegangan juga selama bertahun-tahun membara di dalam Aden sendiri antara pemerintah dan kelompok separatis selatan.

Pemerintah dan Dewan Transisi Selatan (STC) di kota pelabuhan Aden adalah sekutu di bawah koalisi pimpinan Arab Saudi.

Awal bulan ini sebuah bom mobil di Aden menargetkan konvoi yang membawa gubernur kota – seorang anggota STC – menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai lainnya. Gubernur selamat.

Ketidakstabilan di selatan mempersulit upaya perdamaian yang dipimpin PBB untuk mengakhiri perang di Yaman, yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat 80 persen populasi membutuhkan bantuan.

Masih terkait konflik Yaman, Arab Saudi dan UEA telah memanggil duta besar Lebanon untuk memprotes kritik Menteri Penerangan George Kordahi terhadap koalisi militer pimpinan Riyadh yang berperang di Yaman.

Kordahi mengatakan dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Senin bahwa pemberontak Houthi yang didukung Iran "membela diri ... melawan agresi eksternal".

Dia juga menyebut perang tujuh tahun di Yaman sia-sia dan mengatakan sudah waktunya untuk diakhiri.

Houthi Rebut Ibu Kota Sanaa

Perang saudara Yaman dimulai pada tahun 2014 ketika Houthi menguasai ibu kota Sanaa, mendorong pasukan pimpinan Saudi untuk campur tangan untuk menopang pemerintah pada tahun berikutnya.

Kemenlu Arab Saudi mengatakan dalam sebuah pernyataan Rabu, mereka resmi memprotes pernyataan serangan kata-kata Kordahi.

Ia juga menyatakan penyesalannya tentang pernyataan penghinaan, dengan mengatakan mereka jelas bias terhadap milisi teroris Houthi yang mengancam keamanan dan stabilitas kawasan.

Tak lama setelah itu, Uni Emirat Arab – anggota koalisi – mengutuk pernyataan Kordahi dan mengatakan pihaknya juga telah memanggil Dubes Lebanon.

Sekretaris Jenderal Dewan Kerjasama Teluk sebelumnya mengatakan komentar Kordahi mencerminkan pembacaan yang dangkal tentang berbagai peristiwa.(Tribunnews.com/Aljazeera/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini