TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jepang akan membuka perbatasan negaranya mulai Senin mendatang.
Langkah pertama yang dilakukan adalah memfokuskan bagi pendatang turis bisnis.
Pernyataan ini disampaikan pemerintahan Jepang pada Jumat waktu setempat.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (5/11/2021), pelonggaran bertahap ini seharusnya dimulai pada awal pekan ini.
Namun ternyata tidak memenuhi tuntutan lobi bisnis untuk aturan yang lebih selaras dengan aturan mitra dagang utama.
Baca juga: Konsumsi dan Pengeluaran Rendah, Ekonomi Jepang Bakal Menyusut di Kuartal III
Sementara itu, perubahan waktu pelonggaran tersebut akan mempersingkat masa karantina virus corona (Covid-19) untuk turis bisnis yang datang, dari 10 hari menjadi tiga hari.
Ini jika mereka memiliki bukti telah divaksinasi secara penuh.
Pelajar dan pekerja magang dengan visa yang valid juga akan diizinkan masuk.
Media setempat melaporkan bahwa batas harian jumlah pendatang perbatasan akan dinaikkan menjadi 5.000 orang pada akhir bulan ini dari sebelumnya sebanyak 3.500 orang.
Jepang saat ini melakukan karantina selama 10 hari untuk turis asing, terlepas dari status vaksinasi mereka.
Waktu tersebut telah dipersingkat dari sebelumnya yang mencapai 14 hari pada bulan lalu.
Kelompok bisnis, baik di dalam maupun luar negeri di Jepang telah melobi pemerintah untuk melonggarkan pembatasan perbatasan agar lebih sejalan dengan negara lain.
Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) pun telah mengizinkan masuknya turis dari sebagian besar negara selama mereka memiliki bukti vaksinasi Covid-19.