Baru-baru ini, sebuah perusahaan China mengajukan merek dagang "Yuzuru Hanyu" dan "Kimetsu no Yaiba", yang menjadi masalah.
Tetapi pendaftaran tidak diizinkan.
Namun, di masa lalu, nama China "Crayon Shin-chan" dan merek "MUJI" yang dikembangkan oleh Ryohin Keikaku Co., Ltd. di Jepang telah terdaftar sebagai perusahaan China yang tidak terkait dengan perusahaan aslinya di Jepang.
Seorang juru kamera yang lama tinggal di China mengatakan "Orang China sama sekali tidak mempercayai produk mereka sendiri. Mereka membeli Made in Japan dengan harga lebih dari dua kali lipat. Itu sebabnya Jepang memiliki rasa percaya dan kemewahan."
Baca juga: Saatnya Kunaicho Jepang Direformasi, Dianggap Tidak Bisa Mendidik dengan Baik Putri Mako
Menurutnya, para ahli merek dan pabrikan mengajukan merek dagang untuk nama Jepang apa pun. Jika kita melamarnya, itu diterima hampir secara otomatis.
Namun baru-baru ini, ada kekhawatiran tentang mata internasional, atau itu adalah aplikasi yang berantakan. Ini dirancang untuk diantisipasi.
Dengan pendaftaran merek dagang terkait kekaisaran Jepang banyak orang berharap hal itu tidak mengarah pada krisis kekaisaran di masa depan.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.