TRIBUNNEWS.COM - Serangan udara Israel di provinsi tengah dan barat Suriah melukai dua tentara dan menyebabkan kerusakan material.
Dilansir dari Al Jazeera, militer Suriah mengatakan pesawat tempur Israel menembakkan rudal saat terbang di atas negara tetangga Lebanon itu.
Angkatan Pertahanan Udara Suriah menambahkan, sebagian besar rudal Israel telah ditembak.
Namun, mereka tidak memberikan penjelasan lebih lanjut terkait hal tersebut.
Kantor berita negara SANA mengutip sumber militer mengatakan, dua tentara Suriah terluka dan terdapat beberapa kerugian material.
Baca juga: Israel Tolak Pembukaan Konsulat AS di Yerusalem, Palestina: Mereka Tak Punya Hak untuk Veto
Baca juga: China Rangkul Negara-negara Islam, Setelah Taliban Kini Mulai Dekati Palestina
Media pemerintah sebelumnya mengatakan, pertahanan udara telah mencegat "target musuh" di pedesaan sekitar kota Homs.
Hal itu dilakukan setelah ledakan terdengar di Homs dan kota pesisir Tartous.
“Sekitar 19:16 (17:16 GMT) malam ini, musuh Israel melakukan serangan udara dari arah utara Beirut,” kata militer dalam sebuah pernyataan kepada SANA.
“Pertahanan udara Suriah menanggapi rudal musuh dan menembak beberapa dari mereka,” tambah pernyataan itu.
Militer Israel tidak segera mengomentari laporan tersebut.
Bulan lalu, seorang tentara Suriah tewas dan tiga lainnya terluka setelah Israel melakukan serangan udara di dekat daerah Palmyra di pedesaan timur Homs.
Baca juga: Tak Ingin Bayinya Ikut Terdesak, Pasutri Afghanistan Menitipkannya ke Tentara AS, tapi Kini Hilang
Baca juga: Aktivis Hak-hak Perempuan di Afghanistan Ditembak Mati, Peluru Menembus Organ Vital
Serangan udara itu terjadi di tengah peningkatan serangan yang dilaporkan oleh Israel di Suriah dalam beberapa pekan terakhir.
Israel telah melancarkan ratusan serangan terhadap sasaran militer terkait Iran di Suriah selama bertahun-tahun tetapi jarang mengakui atau membahas operasi semacam itu.
Israel telah mengakui, bagaimanapun, mereka menargetkan pangkalan-pangkalan kelompok sekutu Iran, seperti kelompok Hizbullah Lebanon yang kuat.
Israel telah mengatakan, kehadiran Iran di perbatasan utara adalah garis merah, dan telah berulang kali menyerang fasilitas dan konvoi senjata yang ditujukan untuk Hizbullah.
(Tribunnews.com/Yurika)