Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Gerombolan burung Beo (parkit cincin mawar atau Psittacula krameri), yang terbang di beberapa daerah di Tokyo mulai meresahkan warga Jepang.
Salah satunya di sekitar kawasan pemukiman Kota Kawasaki Kanagawa. "Burung Beo" dengan panjang totalnya sekitar 40 cm dan ukurannya besar.
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah parkit besar telah meningkat di Tokyo dan sekitarnya, dan penduduk mengalami masalah dengan kotoran dan suara kerumunan burung.
Sebuah taman di area perumahan Kota Kawasaki pada siang hari, suara anak-anak bergema dan menjadi tempat relaksasi bagi warga kini terganggu dengan Wakakehonsei inko (burung beo) tersebut.
Di saat senja, taman yang tenang berubah total, mulai sekitar jam 17:00 waktu Jepang dengan keributan burung beo tersebut.
Sekelompok besar burung hijau terbang di sekitar taman dengan kecepatan tinggi. Setelah mengorbit langit untuk waktu yang singkat, ia berhenti di pohon satu demi satu.
Orang tua dan anak-anak yang datang ke taman, “Hei, ada begitu banyak. Saya terkejut pada awalnya apa yang ada di sana."
Sayap panjang tumbuh di ekor tubuh hijau limau. Ini fitur tampilan mencolok dengan paruh merah.
Nama burung ini adalah "Parkit mawar-cincin". Awalnya, ini adalah burung eksotis yang mendiami India dan Sri Lanka, tetapi jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun, terutama di Tokyo kini diperkirakan sekitar 1500 ekor, dengan bertengger di pohon-pohon di taman dan daerah pemukiman.
Kelompok parkit mawar-cincin memiliki karakteristik tertentu.
Terbang rendah menuju sarang di taman tempat orang berjalan. Kami akan melewati ketinggian tepat di atas orang tersebut dengan kecepatan tinggi.
Bahkan di lapangan tenis terdekat, ketika bergerak di antara pepohonan, kami akan menyeberangi orang-orang yang bermain tenis di ketinggian rendah berkali-kali.
Seseorang yang sedang bermain tenis merasa terancam.