TRIBUNNEWS.COM - Sebuah studi oleh jurnal Science mengklaim orang pertama yang terinfeksi Covid-19 bukan seorang pria, melainkan pekerja wanita di pasar ikan kota Wuhan di China.
Menurut penelitian Amerika Serikat (AS), muncul spekulasi bahwa virus itu bisa saja bocor dari laboratorium.
Asal muasal virus penyebab Covid-19 masih menjadi misteri dan sumber utama ketegangan antara China dan Amerika Serikat.
Dilansir dari The Guardian, sebuah studi oleh China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun ini menyangkal teori bahwa Covid-19 berasal dari laboratorium.
Studi mengatakan bahwa hipotesis yang paling mungkin adalah virus itu menginfeksi manusia secara alami, mungkin melalui perdagangan satwa liar.
Baca juga: Kasus Covid-19 Turun, Rusia Justru Catat Rekor Kematian Dua Hari Berturut-turut
Baca juga: PM Belgia Ogah Lockdown Meski Kasus Baru Covid-19 Melonjak
Sebuah tim ahli yang dipimpin WHO bersama para ilmuwan Cina menghabiskan waktu selama empat minggu di sekitar pusat kota Wuhan.
Pada Maret, mereka melaporkan bahwa virus Sars-CoV-2 mungkin telah ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain.
Tetapi penelitian lebih lanjut mengenai itu masih diperlukan.
Seorang akuntan yang dianggap sebagai orang pertama terkena Covid-19, melaporkan bahwa gejala pertamanya muncul pada 16 Desember 2019, beberapa hari lebih lambat dari yang diketahui sebelumnya.
Hal itu dikatakan oleh Michael Worobey, seorang kepala ekologi dan biologi evolusi di University of Arizona, dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Science pada hari Kamis (18/11/2021).
“Gejalanya muncul setelah beberapa kasus pada pekerja di Pasar Huanan, membuat (dugaan) seorang penjual makanan laut wanita di sana sebagai kasus paling awal yang diketahui, dengan onset penyakit pada 11 Desember,” kata studi tersebut.
Dikatakan sebagian besar kasus gejala awal terkait dengan pasar, dan itu memberikan bukti kuat tentang asal pandemi.
Prof Worobey adalah salah satu dari sekitar 15 pakar yang pada Mei lalu menerbitkan jurnal Science.
Worobey menuntut pertimbangan serius tentang dugaan virus telah bocor dari laboratorium di Wuhan.
Dalam artikel terbaru, ia berpendapat bahwa penelitiannya tentang asal mula wabah memberikan bukti kuat tentang asal pandemi yakni dari pasar hewan hidup.
Salah satu kritik sebelumnya terhadap teori pasar adalah karena otoritas kesehatan meningkatkan peringatan tentang kasus penyakit mencurigakan yang terkait dengan pasar pada 30 Desember 2019.
Baca juga: Update Covid-19 Global 19 November 2021: Ada 566.784 Tambahan Kasus Baru Tercatat di Seluruh Dunia
Baca juga: Pemerintah Diminta Siapkan Skenario Terburuk Hadapi Lonjakan Covid-19 Pasca Libur Nataru
Hal itu akan menimbulkan dugaan yang mengarah pada identifikasi lebih banyak kasus di pasar daripada di tempat lain, karena perhatian sudah tertuju di sana.
Untuk melawan argumen itu, Prof Worobey menganalisis kasus yang dilaporkan oleh dua rumah sakit sebelum peringatan dinaikkan.
Kasus-kasus itu juga sebagian besar terkait dengan pasar, dan kasus-kasus yang tidak terkonsentrasi secara geografis di sekitarnya.
Peter Daszak, pakar penyakit yang tergabung dalam tim investigasi WHO, mengaku yakin dengan analisis Prof Worobey.
“Tanggal 8 Desember itu adalah kesalahan,” katanya kepada Times.
WHO bulan lalu mengusulkan panel ahli baru untuk menyelidiki sumber virus corona.
(Tribunnews.com/Yurika)