Baca tanpa iklan
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang telah memutuskan untuk membatasi jumlah subsidi hingga maksimum 1 juta yen untuk setiap rumah tangga.
Subsidi ini diberikan untuk sistem pendukung baru yang memudahkan rumah tangga yang mengasuh anak untuk mendapatkan rumah baru dengan penghematan energi yang tinggi.
"Kami ingin mempercepat dekarbonisasi bidang perumahan sambil mendukung generasi muda dengan mekanisme yang membuat perbedaan dalam jumlah subsidi sesuai dengan kinerja tinggi," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (26/11/2021).
Pemerintah telah memutuskan untuk mensubsidi sejumlah perumahan baru hemat energi untuk rumah tangga dengan anak di bawah usia 18 tahun atau rumah tangga dengan salah satu pasangan di bawah usia 39 tahun dalam langkah-langkah ekonomi yang diputuskan minggu lalu.
Terkait sistem ini, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata telah memutuskan untuk membatasi jumlah subsidi per rumah tangga hingga maksimum 1 juta yen.
Baca juga: Pemerintah Jepang Tambah Anggaran 1,8 Triliun Yen untuk MyNumber Card
Ini adalah mekanisme yang membuat perbedaan dalam jumlah subsidi sesuai dengan kinerja tinggi, dan jumlah subsidi terbesar adalah untuk rumah dengan insulasi panas yang ditingkatkan dan konsumsi daya yang dikurangi oleh pembangkit listrik tenaga surya.
Di samping ini, "perumahan luar biasa jangka panjang" dengan kinerja hemat energi akan disubsidi sebesar 800.000 yen per unit, dan perumahan yang memenuhi standar hemat energi nasional akan disubsidi sebesar 600.000 yen per unit.
Bahkan jika rumah direnovasi untuk meningkatkan kinerja hemat energi, akan disubsidi hingga 450.000 yen per rumah tangga untuk rumah tangga yang mengasuh anak dan 300.000 yen per rumah tangga untuk rumah tangga lainnya.
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata memiliki kebijakan menambahkan lebih dari 54 miliar yen ke anggaran tambahan untuk tahun ini sebagai pengeluaran yang diperlukan, dan ingin mempercepat dekarbonisasi sektor perumahan sambil mendukung generasi muda.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.