Ibu empat anak yang sekarang berusia 48 tahun itu juga dijatuhi hukuman 15 hari penjara dan denda 110.000 rupee Pakistan, Daily Mail melaporkan.
Baca juga: Taliban Larang Wanita Tampil dalam Drama TV Afghanistan
Baca juga: Pengungsi Afghanistan Bertahan di Depan Kantor UNHCR Medan
Sharbat dan keempat anaknya lalu diserahkan kepada pihak berwenang Afghanistan di perbatasan Torkham, sekitar 37 mil barat laut Peshawar, Pakistan.
Ia tampak tidak bahagia sebelum dideportasi, menurut dua petugas bea cukai di tempat kejadian.
Ia menoleh sekali ke belakang untuk melihat kembali ke Pakistan, rumahnya selama bertahun-tahun.
Namun Sharbat menggumamkan harapan baik untuk orang-orang Pakistan.
Dari sana Sharbat dan anak-anaknya diterbangkan ke Kabul di mana Presiden Ashraf Ghani dan istrinya Rula menjadi tuan rumah resepsinya di istana presiden serta menyerahkan kunci apartemen barunya.
Baca juga: Taliban Klaim akan Bangun Pabrik Pengolahan Ganja, hingga Sebut soal Investasi Rp 6 Triliun
Baca juga: UEA Kejar Kesepakatan dengan Taliban untuk Kelola Bandara Kabul, Bersaing dengan Qatar
"Sebagai seorang anak, dia merebut hati jutaan orang karena menjadi simbol perpindahan," kata Ghani tentang Sharbat saat itu.
"Keindahan yang luar biasa, energi luar biasa yang dia proyeksikan dari wajahnya memikat hati dan menjadi salah satu foto paling terkenal pada 1980-an dan hingga 1990-an."
"Merupakan hak istimewa bagi saya untuk menyambutnya."
"Kami bangga melihat dia hidup dengan bermartabat dan aman di tanah kelahirannya."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)