News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Ada Varian Omicron, Afrika Selatan Hadapi Gelombang Keempat Covid-19

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Covid-19. Gelombang keempat Covid-19 di Afrika Selatab diprediksi terjadi beberapa minggu mendatang.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JOHANNESBURG - Afrika Selatan mengalami lonjakan kasus virus corona atau Covid-19 tiga kali lipat setiap harinya dalam sepekan terakhir.

Lonjakan tersebut seiring munculnya varian baru virus corona Omicron yang kali pertama diidentifikasi Ahli Virologi Afrika Selatan.

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan gelombang keempat Covid-19 pun diprediksi dimulai beberapa minggu mendatang.

"Jika kasus terus meningkat, kita bisa memprediksi memasuki gelombang infeksi keempat dalam beberapa minggu ke depan atau bisa jadi lebih cepat," kata Ramaphosa.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (29/11/2021), sejauh ini para ilmuwan telah mendeteksi kasus varian Omicron, terutama di Afrika Selatan, Botswana, Hong Kong, dan Israel.

Mereka khawatir dengan tingginya jumlah mutasi yang diduga membuat varian ini berpotensi lebih resisten terhadap vaksin dan lebih mudah menular.

Baca juga: Mulai 30 November, Imigrasi Terapkan Aturan Baru Guna Cegah Varian Covid-19 Omicron Masuk Indonesia

Seorang dokter yang menangani pasien varian omicron ini mengatakan pada hari Minggu kemarin gejalanya sejauh ini tampak ringan dan dapat diobati di rumah.

Munculnya banyak kasus omicron di Afrika Selatan tentu saja membuat banyak negara memutuskan untuk menerapkan pembatasan perjalanan dari sejumlah negara Afrika.

Mengetahui hal ini, para pejabat Afrika Selatan pun sangat marah.

Baca juga: Pasangan Suami-istri Positif Covid-19 Minggat dari Karantina di Belanda dan Mencoba Lari ke Spanyol

Dalam pidato hari Minggu kemarin, Ramaphosa mengecam negara-negara Barat yang kaya, karena telah memberlakukan larangan perjalanan.

Ia pun mendesak negara-negara itu untuk mencabut kebijakan tersebut.

"Ini adalah penyimpangan yang jelas dan sama sekali tidak dapat dibenarkan dari komitmen yang dibuat banyak negara ini pada pertemuan negara-negara G20 di Roma bulan lalu. Larangan bepergian itu bukan berdasar pada sains, juga tidak akan efektif dalam mencegah penyebaran varian ini," kata Ramaphosa.

Fakta-fakta Omicron, 4 Hal yang Perlu Diketahui

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini