Selama diskusi, Ethan memberi tahu bahwa ia dan ibunya belum lama ini mengunjungi lapangan tempak.
"Olahraga menembak adalah hobi keluarga," ungkap Throne dalam surat itu.
Sekolah lantas mencoba menghubungi orang tua Ethan untuk mengonfirmasi ceritanya.
Setelah pihak sekolah menghubungi Jennifer Crumbley tentang masalah putranya yang mencari amunisi lewat web, ia mengirim pesan kepada sang putra.
Jaksa mengatakan, sang ibu menulis demikian: "LOL, aku tidak marah padamu. Kamu harus belajar untuk tidak ketahuan".
Baca juga: Seorang Siswa Melepaskan Tembakan di Sekolah Oxford, Tiga Orang Tewas dan 8 Terluka
Pagi hari sebelum penembakan
Kemudian, di Selasa pagi (30/11/2021), seorang guru memberi tahu konselor sekolah dan pihak berwenang lainnya tentang "gambar dan pernyataan tertulis yang dibuat Ethan.
Namun, Ethan mengklaim bahwa gambar yang memancing perhatian sebagai bagian dari video games yang ia rancang.
Throne mengungkapkan, Ethan berencana mengejar desain video games sebagai karir masa depan.
Setelah pertemuan itu berakhir, Ethan tinggal di kantor selama satu setengah jam.
Staf sekolah memanggil orang tuanya dan menunggu mereka tiba di sekolah.
Sambil menunggu, Ethan mengatakan ia khawatir terlambat mengerjakan pekerjaan rumahnya,
"Ia kemudian mengerjakan tugas sainsnya saat berada di kantor," tulis surat laporan tersebut.
"Konselor tidak percaya siswa tersebut membahayakan orang lain, sebab ia tampak tenang," kata Throne.