News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Denmark: Penularan Omicron Mungkin Akan Seperti Campak

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi virus corona 12

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, COPENHAGEN - Serangan galur varian baru virus corona (Covid-19) Omicron disebut kemungkinan sangat mirip dengan penyebaran Delta, yang sebelumnya dianggap sebagai salah satu varian yang paling menular.

Pernyataan ini disampaikan seorang Profesor Matematika Terapan di Universitas Aalborg dan anggota kelompok referensi yang dibentuk untuk menjadi Penasihat pemerintah, Jakob Stoustrup.

"Kita mungkin bisa melihat perkembangan serupa untuk Omicron, seperti yang kita lihat untuk Delta, di mana ia dengan cepat mengungguli strain sebelumnya. Ada indikasi kurva kali ini juga akan sangat curam," kata Stoustrup.

Dikutip dari laman Sputnik News, Kamis (9/12/2021), saat varian Delta menyebar, kelompok ahli membuat perkiraan terkait berapa banyak varian ini akan menyebar setelah tiga bulan.

Baca juga: Penelitian Jepang: Omicron Lebih Kuat 4 Kali Lipat dari Delta, Kekebalan Vaksin Hanya 20 Persen

Ramalan itu akhirnya hampir sepenuhnya akurat menurut Stoustrup kondisi ini 'sangat tidak biasa'.

"Secara keseluruhan, pertempuran melawan Omicron mungkin sudah kalah, karena ada begitu banyak kasus saat ini. Kita akan hidup dengan Omicron, namun kita dapat menghindarinya berubah menjadi bencana kesehatan," tegas Stoustrup.

Di Denmark saja, jumlah kasus Omicron telah meningkat menjadi 398 dalam waktu seminggu setelah munculnya strain di negara Nordik itu.

Dalam konferensi pers pada Selasa lalu, Direktur Badan Keselamatan Pasien Denmark, Anette Lykke Petri mengatakan bahwa negara tersebut kini memiliki 'penyebaran sosial'.

Baca juga: Epidemiolog Usul Pemerintah Pakai Proxy Method untuk Deteksi Virus Covid-19 Varian Omicron

Petri juga berpendapat Omicron dapat menimbulkan tantangan tambahan.

"Sebagian, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa Omicron lebih menular dibandingkan varian Delta. Sebagian lagi, masyarakat sekarang jauh lebih terbuka dibandingkan saat Delta diperkenalkan," kata Petri.

Direktur Dewan Kesehatan Nasional, Søren Brostrm menunjukkan bahwa dibandingkan dengan strain Delta, Omicron terlihat seperti salah satu varian paling menular yang pernah ada.

“Varian Delta juga sangat menular, dan jika varian baru ini bahkan lebih menular, maka kita berpotensi memiliki virus yang menular seperti campak," kata Brostrm.

Sebaliknya, peneliti Norwegia dari University of Oslo, Gunnveig Grødeland yang menyelidiki perbedaan antara strain telah meyebut bahwa varian ini mungkin bisa menjadi jalan keluar dari pandemi.

"Strain Covid yang menyebar lebih cepat dan menyebabkan penyakit yang lebih ringan adalah yang terbaik yang bisa kita harapkan," kata Grødeland.

Namun, menurut Stoustrup, pandemi 'tidak akan berakhir begitu saja' karena skenario akhir yang paling memungkinkan adalah virus ini akan hidup berdampingan dengan manusia.

"Tujuannya adalah untuk bergerak sedekat mungkin dengan batas kekebalan komunal," papar Stoustrup.

Perlu diketahui, meskipun larangan perjalanan diberlakukan oleh banyak negara terhadap 10 negara di Afrika dan tingkat vaksinasi yang dilakukan tiap negara bervariasi, strain Omicron saat ini telah menyebar ke lebih dari 50 negara di 6 benua.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini