Pemerintah Erdogan saat ini berencana menyusun undang-undang untuk mengkriminalisasi penyebaran berita palsu dan disinformasi online.
Namun, para kritikus menyebut perubahan yang diusulkan akan memperketat pembatasan kebebasan berbicara.
Dilansir Al Jazeera, Erdogan menuturkan ketika media sosial pertama kali muncul, dipuji sebagai simbol kekebasan.
Baca juga: Jokowi Bahas Rencana Kunjungan Presiden Turki Erdogan ke Indonesia Tahun 2022
Baca juga: Presiden Jokowi Nantikan Kunjungan Presiden Turki Erdogan Tahun Depan, Bahas Perjanjian Ekonomi
Tetapi, menurut Erdogan sekarang media sosial telah "berubah menjadi satu di antara sumber utama ancaman bagi demokrasi".
"Dalam hal ini, penting menginformasikan kepada publik untuk memerangi disinformasi dan propaganda dalam kerangka kebenaran," kata Erdogan.
"Kami mencoba melindungi warga kami, terutama masyarakat yang rentan dari kebohongan dan disinformasi," imbuhnya.
Erdogan menegaskan bahwa warga negaranya berkat menerima informasi yang akurat dan tidak memihak.
4. Dokter di Afrika Selatan Ungkap Gejala Tak Biasa Covid-19 Varian Omicron yang Muncul saat Malam Hari
Covid-19 varian Omicron memiliki gejala yang berbeda dari varian sebelumnya, ungkap seorang dokter ahli di Afrika Selatan.
Pasien yang terpapar virus corona varian Omicron dapat mengalami gejala berupa keringat malam.
Keringat malam yang dimaksud yaitu pasien tersebut berkeringat sangat banyak di malam hari hingga membasahi pakaian dan bahkan tempat tidurnya.
Dokter umum Unben Pillay mengungkapkan gejala tersebut dalam konferensi pers Departemen Kesehatan Afrika Selatan, ChronicleLive melaporkan.
Dr Pillay juga menyebut ia melihat pasien varian Omicron dengan gejala lainnya, seperti batuk kering, demam, kelelahan dan nyeri pada tubuh.