TRIBUNNEWS.COM - Ratu Elizabeth II membatalkan pesta keluarga menjelang Natal akibat kekhawatirkan terhadap varian Omicron Covid-19.
Dilansir The Sun, Ratu Elizabeth menyesal acara kumpul-kumpul keluarga tidak bisa berjalan sesuai yang direncanakan.
Tetapi ia yakin itu adalah hal yang benar untuk dilakukan, mengingat menyebarnya varian Omicron di Inggris.
Sebelumnya, Ratu Elizabeth berencana menyambut The Duke and Duchess of Cornwall dan 50 anggota keluarga lainnya di Kastil Windsor pada Selasa (21/12/2021) mendatang.
Harusnya ada wine, kembang api, dan makan besar di kastil, sebelum Ratu berangkat ke kediaman pribadinya di Sandringham, Norfolk.
Hampir setiap tahun, Ratu mengundang anak-anak, cucu, dan cicitnya untuk bergabung dengannya di Istana Buckingham sebelum dia berangkat untuk merayakan Natal tahunannya di kediaman pribadinya di Norfolk, Sandringham.
Baca juga: Ratu Elizabeth II Berduka, Teman Terdekat dan Terpercayanya Meninggal di Usia 101 Tahun
Baca juga: Kecanggihan Ponsel Anti-Hacker Milik Ratu Elizabeth, Dibuat Badan Intel hingga Dua Kontak Spesial
Perayaan pra-Natal itu memberi kesempatan kepada Ratu untuk bertemu dengan kerabat yang tidak dapat melakukan perjalanan ke Norfolk untuk Hari Natal.
Keluarga yang lebih luas juga biasanya diundang, termasuk sepupu Ratu Gloucesters, Duke of Kent dan Michaels of Kent.
Natal tahun ini merupakan Natal pertama Ratu tanpa ditemani suaminya, Pangeran Philip, yang telah meninggal April lalu.
Tiga dari empat cucu barunya — August, Lucas, dan Siena — yang semuanya lahir tahun ini, diharapkan untuk bergabung dalam pesta.
Tetapi Pangeran Harry, Meghan, Archie, dan putri mereka yang berbasis di AS, Lilibet, yang juga lahir tahun ini, tidak dijadwalkan untuk terbang ke pesta tersebut.
Anggota keluarga kerajaan lain diharapkan untuk bergabung dengan Ratu di Sandringham untuk liburan yang meriah.
Tetapi sekarang rencana itu mungkin tidak berjalan seperti yang direncanakan.
Baca juga: Pangeran Philip Pernah Bandingkan Meghan Markle dengan Wallis Simpson, Janda yang Nikahi Bangsawan
Baca juga: Pangeran Harry Murka saat Ditanya Pangeran William Soal Asmaranya dengan Meghan Markle: Kamu Siapa?
Covid-19 di Inggris
Kerajaan membuat keputusan sulit untuk menunda tradisi keluarga tahunannya akibat rekor jumlah kasus Covid-19 di Inggris.
Sebanyak 78.610 infeksi baru dilaporkan dalam 24 jam hingga 15 Desember - angka harian tertinggi.
Jumlah kasus Omicron juga melonjak 90 persen pada Selasa lalu dari 633 menjadi 4.671.
Total kasus Omicron di Inggris mencapai 10.017, tetapi pejabat kesehatan telah memperingatkan jumlah sebenarnya kemungkinan beberapa kali lipat lebih tinggi.
Laju wabah bergerak dengan kecepatan yang belum pernah terlihat sebelumnya, kata para ahli.
Penyebaran ini didorong oleh varian Omicron Covid yang lebih menular daripada Delta.
Omicron baru terdeteksi di Inggris tiga minggu lalu - tetapi mungkin telah menyebar sebelum itu.
Dalam tujuh hari terakhir saja, 404.869 orang telah dites positif Covid-19, naik 19,1 persen pada minggu sebelumnya.
Baca juga: Legislator PKS Minta Pemerintah Lakukan Mitigasi Menyeluruh Usai Omicron Masuk Indonesia
Baca juga: Omicron Mulai Masuk ke Indonesia, Ini Arahan Lengkap Jokowi ke Masyarakat
Boris Johnson bersikeras tidak memberlakukan pembatasan hukum terkait pertemuan keluarga Natal ini.
Tetapi Prof Chris Whitty menyampaikan peringatan suram untuk "mengurangi prioritas" acara sosial.
Pada konferensi pers tadi malam, PM menekankan:
"Kami tidak membatalkan acara, kami tidak menutup keramahtamahan, kami tidak membatalkan pesta atau kemampuan mereka untuk berbaur."
"Apa yang kami katakan adalah berpikir dengan hati-hati sebelum Anda pergi."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)