Seorang pejuang dengan koalisi pemberontak Suriah Front Nasional untuk Pembebasan mengambil posisi di tempat penampungan pasir di garis depan menghadapi pasukan rezim, di pegunungan pesisir Latakia Governorate Suriah, pada 17 Desember 2021. (Photo by OMAR HAJ KADOUR / AFP)
TRIBUNNEWS.COM, SURIAH - Pemberontak atau mereka menamakan diri sebagai pejuang Suriah terus melakukan perlawanan kepada pasukan pemerintah.
Seorang pejuang dengan koalisi pemberontak Suriah Front Nasional untuk Pembebasan bersandar di garis depan menghadapi pasukan rezim, di pegunungan pesisir Kegubernuran Latakia, pada 17 Desember 2021. (Photo by OMAR HAJ KADOUR / AFP) (AFP/OMAR HAJ KADOUR)
Seperti pejuang koalisi pemberontak Suriah Front Nasional untuk Pembebasan.
Pejuang koalisi pemberontak Suriah Front Nasional untuk Pembebasan mengendarai sepeda motor di garis depan menghadapi pasukan rezim, di pegunungan pesisir Provinsi Latakia, pada 17 Desember 2021. (Photo by OMAR HAJ KADOUR / AFP) (AFP/OMAR HAJ KADOUR)
Para pemberontak ini membuat pos dan melakukan patroli di pegunungan pesisir Suriah Kegubernuran Latakia, pada 17 Desember 2021.
Pejuang dengan koalisi pemberontak Suriah Front Nasional untuk Pembebasan naik di bagian belakang truk di garis depan menghadapi pasukan rezim, di pegunungan pesisir Suriah Kegubernuran Latakia, pada 17 Desember 2021. (Photo by OMAR HAJ KADOUR / AFP) (AFP/OMAR HAJ KADOUR)
Konflik Suriah dimulai pada tahun 2011 terinspirasi dari gelombang Arab Spring, dengan bangkitnya gerakan revolusioner melawan pemerintah yang dianggap otoriter pimpinan Bashar al-Assad.
Fighters with the Syrian rebel coalition The National Front for Liberation ride on the back of a truck on the frontline facing regime forces, in the mountains of the Syrian coastal Latakia Governorate, on December 17, 2021. (Photo by OMAR HAJ KADOUR / AFP) (AFP/OMAR HAJ KADOUR)Seorang pejuang dengan koalisi pemberontak Suriah Front Nasional untuk Pembebasan mengambil posisi di garis depan menghadapi pasukan rezim, di pegunungan pesisir Kegubernuran Latakia, pada 17 Desember 2021. (Photo by OMAR HAJ KADOUR / AFP) (AFP/OMAR HAJ KADOUR)
Baca tanpa iklan