Dikatakan bahwa varian Omicron dapat menginfeksi orang yang sudah divaksinasi.
Varian baru ini juga dapat menyebar ke orang-orang yang pernah terpapar Covid-19 sebelumnya.
“Sekarang ada bukti yang konsisten bahwa Omicron menyebar secara signifikan lebih cepat daripada varian Delta,” kata kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam jumpa pers di Jenewa, Senin (20/12/2021), seperti dikutip dari Al Jazeera.
Sementara itu, Israel telah menambahkan Amerika Serikat ke daftar "larangan terbang", dengan alasan kekhawatiran atas penyebaran varian virus corona Omicron yang baru.
Bertindak atas rekomendasi kementerian kesehatan, menteri kabinet Israel pada hari Senin memilih untuk menempatkan Amerika Serikat, Italia, Belgia, Jerman, Hongaria, Maroko, Portugal, Kanada, Swiss, dan Turki dalam daftar larangan terbang.
Di Eropa, Jerman telah mengesampingkan penguncian Natal tetapi memperingatkan gelombang Covid-19 kelima tidak dapat lagi dihentikan di tengah penyebaran Omicron.
Omicron Mendominasi Kasus Covid-19 AS
Varian Omicron yang menyebar cepat sekarang telah menjadi jenis virus corona yang mendominasi di Amerika Serikat.
Mengutip CNN, terhitung 73,2 persen dari kasus baru selama seminggu terakhir adalah Omicron.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit melaporkan lonjakan untuk pekan yang berakhir pada Sabtu (18/12/2021).
Selama periode waktu yang sama di negara bagian Pacific Northwest Oregon, Washington, dan Idaho, Omicron menyumbang 96,3 persen dari kasus baru.
Baca juga: Moderna: Suntikan Booster Tampaknya Efektif Lawan Varian Covid Omicron
Baca juga: Omicron Mendominasi Kasus Baru Covid-19 di AS: Sumbang 73 Persen hingga Kematian Pertama Dilaporkan
Varian Covid-19 Omicron telah diidentifikasi di setidaknya 48 negara bagian AS, selain Washington, DC, dan Puerto Rico, menurut pernyataan publik dari sistem rumah sakit dan pejabat negara bagian di negara bagian masing-masing.
Hanya Oklahoma dan South Dakota yang belum melaporkan kasus varian tersebut.
Varian Omicron menyebabkan lebih dari 73 persen kasus virus corona baru di AS, menurut perkiraan yang diposting Senin oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.
(Tribunnews.com/Yurika)