News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kasus Kematian Pertama Terkait Omicron di AS: Pasien Belum Divaksin dan Miliki Masalah Kesehatan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI ruang ICU. Seorang pria asal Texas AS yang belum divaksin meninggal dunia setelah terinfeksi Covid-19 varian Omicron.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria asal Texas AS yang belum divaksin meninggal dunia setelah terinfeksi Covid-19 varian Omicron.

Ia menjadi orang pertama di Amerika Serikat yang meninggal akibat varian baru tersebut.

Dilansir Independent, Departemen Kesehatan Harris County di Texas mengatakan bahwa pria itu diyakini berusia 50-an.

Ia tidak divaksinasi dan memiliki masalah kesehatan.

Hakim Harris County Lina Hidalgo mengumumkan pada hari Senin (20/12/2021):

"Ponsel saya berdering, saya yakin kalian memperhatikan, direktur kesehatan masyarakat kami memberi tahu bahwa kami baru saja mengalami kematian terkait Omicron pertama kami."

Baca juga: Mendagri Terbitkan Surat Edaran Pencegahan Varian Omicron dan Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi

Baca juga: Infeksi Komunitas Pertama Omicron di Jepang Pada Sebuah Keluarga di Osaka

Gambar ilustrasi yang diambil di London pada 2 Desember 2021 menunjukkan empat jarum suntik dan layar bertuliskan 'Omicron', nama varian baru covid 19, dan ilustrasi virus. (Justin TALLIS / AFP)

Pria tak dikenal itu tinggal di Precinct 2 Harris County, kata para pejabat.

"Saya tahu, untuk orang-orang di Harris County, ini terasa seperti cambuk, mengikuti tren penurunan rawat inap dan kasus, kemudian melihat tren kembali, dan itu sangat membuat frustrasi," ungkap Hidalgo.

Otoritas kesehatan mengatakan pada hari Senin bahwa Omicron sekarang menjadi varian dominan di Amerika Serikat.

Meski begitu, sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki, mengatakan bahwa Presiden Joe Biden tidak bermaksud untuk me-lockdown negara.

Baca juga: 74 Persen Orang yang Terpapar Omicron di Inggris Alami Gejala Berbeda, Bukan Gejala Klasik Covid-19

Baca juga: Mengenal Paxlovid, Obat Covid-19 dari Pfizer, Bagaimana Cara Kerjanya?

Dr Jim Versalovic dari Rumah Sakit Anak Texas seperti dikutip oleh KHOU11 menyebut:

"Ada lintasan ke atas yang lebih curam daripada apa pun yang telah kita lihat sebelumnya selama pandemi ini."

"Omicron menyebar dengan sangat cepat," kata Hidalgo.

"Pertama, kita tahu bahwa peningkatan jumlah kasus di Harris County terkait dengan Omicron. Ini lebih menular."

"Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menggandakan kasus Omicron sangat mengkhawatirkan."

Ia mengatakan bahwa data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah mengungkapkan bahwa varian Omicron berlipat ganda dalam dua hingga tiga hari.

"Sebagai perbandingan, varian Delta berlipat ganda setiap sebelas hari," tambahnya.

Baca juga: Omicron Apakah Berbahaya Buat Pemulihan Ekonomi Dunia? Begini Pendapat Analis

Baca juga: 2 Kasus Varian Omicron Kembali Ditemukan, Total 5 Kasus di Indonesia, Semua Karantina di Wisma Atlet

CDC mengatakan bahwa varian Omicron menyumbang 73,2 persen dari kasus Covid-19 baru di negara itu selama seminggu terakhir.

Hidalgo menyatakan bahwa mereka yang divaksinasi dan disuntik booster jauh lebih kecil kemungkinannya untuk sampai masuk rumah sakit.

Harris County, pada hari sebelumnya, meningkatkan peringatan Covid-19 ke oranye.

Penduduk setempat disarankan untuk meminimalkan semua kontak kecuali divaksinasi.

Awal bulan ini, Inggris juga mencatat kematian pertamanya karena varian Omicron dari Covid-19.

London juga telah membatalkan acara Malam Tahun Baru yang dijadwalkan akan diadakan di Trafalgar Square karena kekhawatiran Covid-19.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Berita lainnya seputar varian Omicron

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini