News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

POPULER Internasional: 7 Kisah Membahagiakan di Dunia | Militer Myanmar Tewaskan 30 Warga Sipil

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Inza Maliana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berita populer Internasional, di antaranya kaleidoskop 7 kisah membahagiakan di dunia viral di media sosial sepanjang tahun 2021.

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

7 kisah membahagiakan di dunia viral di media sosial sepanjang tahun 2021, dari terobosan ilmuwan mengenai penyakit, hingga prestasi yang diraih seseorang di usia senja.

Di Sydney Australia, setidaknya 400 pasien yang positif Covid-19 justru diberi tes negatif. Beberapa bahkan sudah keluyuran di mall.

Dalam pesan Natal tahunan, Ratu Elizabeth II menyisipkan kesedihannya semenjak kepergian Pangeran Philip.

Di Myanmar, militer serang dan tewaskan 30 warga sipil, sebut salah sasaran.

Selengkapnya, berikut berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.

1. 7 Kisah Membahagiakan di Dunia Sepanjang 2021: Nenek 105 Tahun Lomba Lari, Wanita Sembuh dari HIV

Berita akhir tahun 2021 mungkin didominasi melonjaknya kasus Covid-19 akibat varian baru Omicron.

Sepanjang tahun, dunia dihadapkan dengan berbagai pembatasan untuk mengatasi pandemi.

Di beberapa negara, konflik atau krisis dalam negeri bahkan terjadi, seperti di Afghanistan dan juga Myanmar.

Namun di samping itu, ada sejumlah kisah positif yang terjadi di sepanjang tahun 2021.

Dari terobosan yang dibuat ilmuwan mengenai penyakit, hingga prestasi yang diraih seseorang di usia yang tak lagi muda.

Dilansir USA Today, berikut 7 kisah menyejukkan hati yang terjadi di tahun 2021.

1. Wanita Rayakan Ulang Tahun ke-100 Bersama Dua Kakak Perempuannya

3 bersaudara (dari kiri ke kanan) Julia Kopriva (104), Frances Kompus (100), dan Lucy Pochop (102), dari Atwood, Kansas, merayakan ulang tahun ke-100 Frances pada 11 November 2021. (Fran Allacher)

Frances Kompus memiliki beberapa alasan untuk merayakan ulang tahunnya pada 11 November lalu.

Tidak hanya mencapai tonggak ulang tahun ke-100, warga Atwood, Kansas ini juga masih memiliki dua kakak perempuan yang berada di sampingnya untuk merayakan hari besarnya.

Sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara, Kompus tinggal bersama dengan saudara perempuannya, Julia Kopriva (104), dan Lucy Pochop (102).

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. 400 Pasien Covid-19 di Sydney Diberi Hasil Tes Negatif, Ada yang Sudah Keluyuran di Mall

Lebih dari 400 orang yang positif Covid-19 di Sydney, Australia diberi hasil tes yang salah yang menyatakan mereka negatif virus.

Dilansir The Guardian, Rumah Sakit St Vincent merilis peringatan darurat itu pada Minggu (26/12/2021).

Dalam surat pernyataannya, pihak rumah sakit mengatakan, 400 orang diberi hasil tes negatif padahal mereka positif Covid-19.

Rumah sakit mengatakan, ini murni kesalahan dari stafnya (human error).

Rumah sakit meminta maaf atas kesalahan itu dan mengatakan laboratoriumnya, SydPath, mulai menghubungi pasien terkait setelah mengetahui kesalahan tersebut pada Minggu pagi.

Baca juga: Fakta Pulau Natal, Dekat Pulau Jawa tapi Bagian dari Australia, Mayoritas Penduduk Muslim

Baca juga: Pendeta Asal Indonesia Menceritakan Pengalaman Mereka Bertugas di Gereja di Australia

Seorang pria dari komunitas Sikh bersiap disuntik pertama vaksin Pfizer di dalam sebuah kuil di pinggiran Glenwood, Sydney, Kamis (26/8/2021), ketika kasus baru Covid-19 di Australia mencapai 1000 kasus, yang tertinggi selama pandemi. (AFP)

Sementara itu menurut laporan The Sydney Morning Herald, Minggu (26/12/2021), Direktur Medis SydPath Profesor Anthony Dodds mengatakan, pihaknya salah mengirim pesan kepada 400 orang yang dites Covid-19 pada Sabtu malam.

Ke-400 orang itu melakukan tes antara tanggal 22-23 Desember lalu.

Pihaknya mengirimkan pesan bahwa mereka negatif corona, padahal sebenarnya hasil tesnya positif Covid-19.

"Segera setelah kami mengetahui masalah ini pagi ini, SydPath segera memulai proses untuk menghubungi orang-orang yang terkena dampak ini," ujarnya.

Vanessa Li (30), salah satu dari 400 pasien penerima hasil tes palsu itu mengaku sedang berada di pusat perbelanjaan saat menerima hasil tes positif Covid-19nya.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Ratu Elizabeth II Sampaikan Pesan di Hari Natal, Ungkap Kepedihan Kehilangan Pangeran Philip

Ratu Elizabeth II membagikan kepedihan yang dialaminya setelah meninggalnya sang suami, Pangeran Philip, dalam pesan Natal tahunannya.

Dalam pidatonya, Ratu juga mengajak orang-orang untuk merayakan Natal bersama teman dan keluarga, meski berada di tengah duka akibat pandemi yang berlangsung selama dua tahun.

Dilansir CBS News, Ratu menyebut ia memahami kesulitan yang dilalui saat Natal tanpa kehadiran seseorang yang sudah tidak ada lagi di dunia.

"Meskipun ini adalah saat yang penuh kebahagiaan dan keceriaan bagi banyak orang, Natal bisa jadi sulit bagi mereka yang kehilangan orang yang dicintai," kata Ratu dalam pesan yang direkam sebelumnya.

"Tahun ini, khususnya, saya mengerti itu."

Baca juga: Khawatir Keselamatan Calon Raja, Ratu Elizabeth Tak Bisa Tidur saat William Terbangkan Helikopter

Baca juga: Ratu Elizabeth Batalkan Pesta Jelang Natal Minggu Depan, Khawatir Penyebaran Omicron

Sebuah foto yang dirilis pada 23 Desember 2021 menunjukkan Ratu Elizabeth II dari Inggris berpose saat merekam pesan Hari Natal tahunannya White Drawing Room Windsor Castle, sebelah barat London. (Victoria Jones / POOL / AFP)

Natal tahun ini menjadi Natal pertama setelah Ratu kehilangan suaminya, Pangeran Philip yang meninggal April 2021 lalu.

Meski kehilangan suami yang telah dinikahinya selama lebih dari 70 tahun, Ratu menyebut anak, cucu dan cicitnya adalah sumber kebahagiaan terbesarnya.

"Meski sekali lagi Covid-19 membuat kita tidak bisa merayakan Natal seperti yang kita harapkan, kita masih bisa menikmati banyak tradisi bahagia, baik itu menyanyikan lagu-lagu Natal - asalkan lagunya terkenal - menghias pohon, memberi dan menerima hadiah atau menonton film favorit yang sudah tahu endingnya," ujarnya.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Salah Target, Militer Myanmar Malah Serang dan Bakar Warga Sipil, Lebih dari 30 Orang Tewas

Gambar selebaran dari Pasukan Pertahanan Nasional Karenni (KNDF) yang diambil dan dirilis pada 25 Desember 2021 menunjukkan kendaraan yang terbakar di kotapraja Hpruso di negara bagian Kayah. (Handout / KARENNI NATIONALITIES DEFENSE FORCE (KNDF) / AFP)

Pasukan pemerintah militer atau junta Myanmar kembali menyerang warga sipil di negara bagian Kayah, di Myanmar timur pada Jumat (24/12/2021).

Lebih dari 30 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas dalam serangan tersebut, menurut Kelompok Hak Asasi Manusia Karenni.

"Sisa-sisa hangus ditemukan dan diidentifikasi dekat dengan Kotapraja Hpruso di negara bagian, yang juga dikenal sebagai Karenni pada 25 Desember," kata kelompok itu seperti dikutip CNN.

Militer Myanmar, yang merebut kekuasaan negara itu dalam kudeta 1 Februari, mengatakan mereka menargetkan anggota angkatan bersenjata oposisi yang mereka sebut sebagai 'teroris dengan senjata'.

Kepada media pemerintah, militer mengatakan mereka telah menembak dan membunuh milisi sipil itu.

Baca juga: Update Longsor di Tambang Batu Giok, Tim SAR Myanmar Temukan Mayat Ketiga, Puluhan Masih Hilang

Orang-orang berada di tujuh kendaraan dan tidak berhenti untuk militer, katanya.

Sementara itu, Pasukan Pertahanan Nasional Karenni (KNDF), yang menjadi target militer, mengatakan bahwa yang tewas bukanlah anggota mereka, tetapi warga sipil yang mencari perlindungan dari konflik.

Kelompok kemanusiaan internasional Save the Children mengatakan dua anggota staf yang sedang dalam perjalanan pulang untuk liburan terperangkap dalam insiden itu dan masih hilang.

Save the Children mendapat konfirmasi bahwa kendaraan pribadi stafnya diserang dan dibakar.

Militer telah memaksa orang-orang keluar dari mobil untuk menangkap dan membunuh mereka.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini