News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

POPULER Internasional: 40 Kejadian Penting di Dunia 2021 | Meninggalnya Uskup Agung Desmond Tutu

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berita populer Internasional, di antaranya kaleidoskop 40 hal besar yang terjadi di seluruh dunia sepanjang tahun 2021.

Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan, pendekatan baru dalam mengatasi kasus Omicron ini dilakukan agar sumber daya terfokus pada kasus Covid-19 yang parah dan pasien rentan.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Putin: Tanggapan Rusia Bisa Bervariasi Jika AS dan NATO Tidak Sepakat Tentang Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tanggapan negaranya bisa bervariasi jika Amerika Serikat dan NATO menolak membuat dan mendukung jaminan keamanan terkait Ukraina.

“(Tindakan) Itu mungkin bervariasi. Itu akan tergantung pada proposal yang akan dibuat oleh pakar militer kami kepada saya,” kata Putin selama wawancara dengan kantor berita Rusia TASS, Minggu (26/12/2021), seperti dilansir dari UPI.

Ukraina dan Rusia terlibat dalam perselisihan dan konflik yang berlangsung sejak Rusia memasukkankembali Krimea di dalam wilayahnya pada 2014.

Rusia telah melakukan latihan militer di sepanjang perbatasannya dengan Ukraina yang membuat negara-negara barat takut akan kemungkinan invasi musim dingin Rusia ke Ukraina.

Pada 2008, NATO berjanji untuk memberikan Ukraina keanggotaan penuh, yang dianggap Putin sebagai ancaman bagi Rusia.

Baca juga: Putin Tuntut Jaminan Keamanan untuk Rusia, Tuduh Barat Sulut Ketegangan di Eropa

Baca juga: Vladimir Putin dan Xi Jinping Rapat Virtual, Bahas Ancaman dari Negara-negara Barat

Ukraina bergabung dengan NATO sebagai mitra pada Juni 2020 tetapi sejauh ini belum mendapat manfaat dari perjanjian pertahanan kolektif.

Rusia mengirim dokumen ke NATO dan Amerika Serikat pada 17 Desember menuntut aliansi militer internasional menolak keanggotaan ke negara-negara bekas Soviet termasuk Ukraina dan mengurangi kekuatan militer di negara-negara Eropa tengah dan timur.

Awal bulan ini, Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengindikasikan bahwa aliansi tersebut tidak akan membela Ukraina jika Rusia menyerang.

"Penting untuk membedakan antara sekutu NATO dan mitra Ukraina. Sekutu NATO, di sana kami memberikan jaminan pertahanan kolektif, jaminan pertahanan kolektif, dan kami akan membela dan melindungi semua sekutu. Ukraina adalah mitra, mitra yang sangat berharga," katanya. .

Voice of America melaporkan bahwa Gedung Putih mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya siap untuk memulai pembicaraan diplomatik dengan Rusia.

BACA SELENGKAPNYA >>>

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini