Apa yang terjadi pada akhirnya, kata Ghani, adalah "kudeta dengan kekerasan, bukan kesepakatan politik, atau proses politik di mana orang-orang terlibat".
Pada hari yang sama ketika Ghani meninggalkan Kabul, Taliban mengambil alih kendali.
Baca juga: Taliban Sudah Menguasai Kabul, Ashraf Ghani Tinggalkan Afghanistan, Ingin Cegah Pertumpahan Darah
Baca juga: Situasi Keamanan di Afghanistan Memburuk, Ashraf Ghani Salahkan AS karena Buru-buru Tarik Pasukan
Sejak itu, negara itu telah terjerumus ke dalam krisis kemanusiaan dan ekonomi, yang diperparah dengan pencabutan dukungan internasional setelah kelompok itu merebut kekuasaan.
Tiga bulan kemudian, Ghani mengatakan dia bersedia disalahkan atas beberapa hal yang menyebabkan jatuhnya Kabul, seperti mempercayai "kemitraan internasional kami".
Namun, dia menambahkan: "Pekerjaan hidup saya telah dihancurkan. Nilai-nilai saya telah diinjak-injak. Dan saya telah dijadikan kambing hitam." (Tribunnews.com/BBC/Hasanah Samhudi)