News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembelot yang Kembali ke Korea Utara Disebut Hidup Miskin saat di Korea Selatan

Penulis: Rica Agustina
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Zona Demiliterisasi pemisah Korea Utara dan Selatan, di Paju, Korsel, Jumat (1/1/2021).

Pria itu jarang berinteraksi dengan tetangga, dan terlihat membuang barang-barangnya sehari sebelum dia melintasi perbatasan.

"Dia mengeluarkan kasur dan tempat tidur ke tempat pembuangan sampah pada pagi itu, dan itu aneh karena semuanya terlalu baru," kata seorang tetangga.

"Saya berpikir untuk memintanya memberikannya kepada kami, tetapi akhirnya tidak melakukannya, karena kami tidak pernah menyapa satu sama lain," lanjutnya.

Untuk diketahui, hingga September, sekitar 33.800 warga Korea Utara telah bermukim di Korea Selatan.

Mereka menempuh perjalanan panjang dan berisiko, biasanya melalui China, dalam mengejar kehidupan baru di Korea Selatan.

Sejak 2012, hanya 30 pembelot yang dipastikan telah kembali ke Utara, menurut Kementerian Unifikasi.

Tetapi para pembelot dan aktivis mengatakan mungkin ada lebih banyak kasus yang tidak diketahui di antara mereka yang berjuang untuk beradaptasi dengan kehidupan di Selatan.

Baca juga: 5 Negara Berjanji Hindari Perang Nuklir, Iran dan Korea Utara Tidak Termasuk

Baca juga: Militer Korea Selatan Sebut Ada Orang Misterius yang Terobos Perbatasan ke Korea Utara

Sekitar 56 persen pembelot dikategorikan berpenghasilan rendah, menurut data kementerian yang diserahkan kepada pembelot yang menjadi anggota parlemen Ji Seong-ho.

Hampir 25 persen berada di kelompok terendah yang termasuk pada subsidi mata pencaharian dasar nasional, enam kali rasio populasi umum.

Dalam sebuah survei yang dirilis bulan lalu oleh Pusat Basis Data Hak Asasi Manusia Korea Utara dan Penelitian Sosial NK di Seoul, sekitar 18 persen dari 407 pembelot yang disurvei mengatakan mereka bersedia untuk kembali ke Utara, kebanyakan dari mereka karena merindukan negara itu.

"Ada berbagai faktor kompleks termasuk kerinduan akan keluarga yang ditinggalkan di Utara, dan kesulitan emosional dan ekonomi yang muncul saat bermukim kembali (di Korea Selatan," kata pejabat Kementerian Unifikasi.

Lebih lanjut, Kementerian Unifikasi mengatakan akan memeriksa kebijakan dan meningkatkan dukungan bagi para pembelot.

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini