TRIBUNNEWS.COM - Cucu dari saudara perempuan George Floyd, Arianna Delane (4), ditembak di malam hari ketika dia sedang tidur.
Ayahnya menyebut penembakan itu merupakan serangan yang ditargetkan.
Dilansir Independent, Arianna adalah salah satu dari dua anak dan empat orang dewasa yang sedang tidur di dalam lantai dua apartemen mereka di Houston, Texas.
Seseorang melepaskan tembakan sekitar jam 3 pagi pada hari Tahun Baru.
Arianna sedang tidur di kamar depan ketika pistol ditembakkan.
Hati dan paru-parunya terkena tembakan.
Ia juga menderita tiga patah tulang rusuk.
Baca juga: Mantan Polisi AS Derek Chauvin Divonis 22,5 Tahun Penjara Karena Bunuh George Floyd
Baca juga: 1 Tahun Meninggalnya George Floyd, Seruan Keadilan untuk Korban Kekerasan Polisi Masih Digalakkan
Namun Arianna selamat setelah menjalani operasi darurat.
Ayah Arianna, Derrick Delane menjelaskan kronologi kejadian kepada wartawan.
"Putri saya melompat dan berkata, 'Ayah, saya ditembak'."
"Saya terkejut sampai saya melihat darah dan saya menyadari putri saya yang berusia empat tahun benar-benar ditembak," kata Delane kepada ABC 13 Houston.
"Dia tidak tahu apa yang terjadi, dia tertidur," tambahnya.
Dalam sebuah pernyataan, Polisi Houston mengatakan, pihaknya belum mengetahui kemungkinan motif penembakan itu.
Belum diketahui pula apakah gadis itu atau anggota keluarga lainnya turut menjadi sasaran.
Delane mengklaim penembakan itu adalah penembakan yang ditargetkan tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.
Baca juga: Polisi Amerika Telah Bunuh 4 Orang Tepat Sebelum dan Sesudah Putusan Kasus Pembunuhan George Floyd
Baca juga: Buntut Kasus Pembunuhan George Floyd, Presiden AS Joe Biden Desak Reformasi Kepolisian
"Kenapa rumah saya bisa ditembak," tanyanya.
"Putri saya tidak tahu. Saya tidak bisa menjelaskan itu padanya."
"Sebagai ayah, Anda seharusnya melindungi anak-anak."
Keluarga Arianna menuduh polisi memberikan respons yang lambat.
Dikatakan para petugas baru datang pada jam 7 pagi.
Kepala polisi Houston Troy Finner mengatakan dalam sebuah pernyataan, penyelidikan internal telah diluncurkan atas tanggapan yang terlambat itu.
"Saya menyadari dan memiliki kekhawatiran mengenai keterlambatan waktu respons dalam insiden ini dan telah memulai penyelidikan internal," katanya.
"Saya meminta warga untuk terus berdoa untuk pemulihan penuh korban dan membantu memberikan informasi yang akan mengarah pada penangkapan tersangka atau pihak yang bertanggung jawab."
Arianna sebelumnya pernah menemani anggota keluarganya dalam beberapa aksi protes Black Lives Matter menyusul pembunuhan George Floyd.
Baca juga: Sidang Derek Chauvin, Saudara Laki-laki George Floyd Ceritakan Perasaannya ketika Persidangan
Baca juga: Sidang George Floyd, Patung hingga Rumah Saksi Polisi Penindih Floyd Dilumuri Darah Babi
Mantan polisi Minneapolis Derek Chauvin dijatuhi hukuman lebih dari 20 tahun penjara atas pembunuhan itu.
Chauvin diketahui berlutut di leher George Floyd selama 9 menit 29 detik pada Mei 2020.
Nenek Arianna, LaTonya, adalah saudara perempuan Floyd.
Delane mengatakan putrinya ingin menjadi penari atau pemandu sorak dan berharap dia akan dapat memenuhi mimpinya setelah dia sembuh.
"Dia sembuh dengan sangat cepat. Terakhir kali saya memeriksanya, dia bernapas sendiri."
"Dia melakukannya dengan sangat baik," kata Delane.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)