News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pfizer Siapkan Vaksin Khusus untuk Varian Omicron, Tersedia Maret 2022

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Inza Maliana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CEO Pfizer Albert Bourla berbicara selama konferensi pers dengan Presiden Komisi Eropa di Puurs, pada 23 April 2021.

TRIBUNNEWS.COM - CEO Pfizer, Albert Bourla menyebut bahwa vaksin Covid-19 untuk varian Omicron akan siap pada bulan Maret mendatang.

Kepada CNBC, Bourla menyebut perusahaannya sudah memulai memproduksi sejumlah dosis.

Ia menambahkan, vaksin itu juga akan ditujukan untuk memerangi varian virus lainnya, meski belum jelas apakah vaksin khusus memang diperlukan.

Pfizer mulai membuat vaksin spesifik karena permintaan yang tinggi dari beberapa pemerintah.

"Harapannya adalah kita akan mencapai sesuatu yang akan memiliki cara, perlindungan yang jauh lebih baik terutama terhadap infeksi," kata Dr Bourla.

Sebuah studi Badan Keamanan Kesehatan Inggris menunjukkan bahwa 20 minggu setelah dosis kedua, vaksin dari Pfizer dan Moderna hanya sekitar 10 persen efektif untuk mencegah infeksi gejala dari Omicron.

Baca juga: Simak Kombinasi Vaksin Rekomendasi Pemerintah, Penerima Sinovac Dapat Gunakan Booster Pfizer

Baca juga: 5 Jenis Vaksin Covid-19 untuk Booster: CoronaVac, AstraZeneca, Moderna, Pfizer, dan Zifivax

CEO Pfizer Albert Bourla (CNBC)

Namun analisis juga menemukan, vaksin memang melindungi penderita terhadap penyakit parah.

Studi yang sama juga menemukan bahwa suntikan booster efektif hingga 75 persen dalam menghentikan infeksi simtomatik.

Apakah Vaksin Khusus Diperlukan?

Pada Desember, kepala penasihat medis presiden, Dr Anthony Fauci, mengatakan vaksin khusus Omicron tidak diperlukan karena suntikan booster saat ini memberikan perlindungan yang cukup.

Namun, Moderna tetap berencana membuat vaksin khusus karena tingginya permintaan.

CEO Moderna, Stephane Bancel, mengatakan kepada CNBC pada Senin (10/1/2022), perusahaannya sedang mengerjakan suntikan booster untuk Omicron.

Vaksin itu akan diperkenalkan musim gugur ini dan akan segera memulai uji klinis.

Dosis Keempat

Disinggung vaksin dosis keempat seperti yang dilakukan Israel, Dr Bourla mengatakan masih belum jelas apakah suntikan keempat akan diperlukan dan apakah Pfizer akan melakukan eksperimen tentang masalah ini.

Akhir Desember lalu, sebuah rumah sakit besar di Israel akan mulai memberikan dosis keempat vaksin Covid-19 Pfizer kepada 150 stafnya.

Dilansir The National, Pusat Medis Sheba yang berlokasi di dekat Tel Aviv mengatakan studinya akan membantu para otoritas membuat kebijakan kesehatan di Israel serta di luar negeri.

Awal Januari kemudian, Israel mengumumkan hasil awal dosis keempat tersebut.

Dosis keempat dari vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech menghasilkan peningkatan antibodi lima kali lipat dalam seminggu setelah suntikan.

Kesimpulan tersebut didapat dari temuan awal sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh pemerintah Israel pada hari Selasa (4/1/2022), The Washington Post melaporkan.

Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan hasil awal yang menunjukkan "kemungkinan yang sangat tinggi bahwa dosis keempat akan melindungi orang yang divaksinasi sampai tingkat tertentu dan terhadap gejala parah."

Israel sekarang menawarkan suntikan vaksin dosis keempat kepada siapa pun yang berusia 60 tahun ke atas.

Israel menjadi negara pertama yang meluncurkan kampanye booster kedua atau dosis keempat.

Baca juga: Pesan Dukungan Emma Watson untuk Palestina di Media Sosialnya Buat Marah Pejabat Israel

Baca juga: Terdeteksi di Israel, Apakah Florona Varian Baru Covid-19? Ini Gejala dan Cara Pencegahannya

VAKSIN DOSIS KEEMPAT - Seseorang menerima dosis keempat vaksin virus corona Pfizer-BioNTech COVID-19 di Ichilov Tel Aviv Sourasky Medical Center di kota pesisir Mediterania Israel di Tel Aviv. Israel, Senin (3/1/2022). (JACK GUEZ/AFP) (AFP/JACK GUEZ)

Kantor Bennett mengatakan lebih dari 100.000 warga Israel telah terdaftar atau telah divaksinasi untuk suntikan keempat hanya dalam dua hari setelah dimulainya kampanye.

Kritikus mengatakan langkah Israel itu terlalu dini karena tidak adanya data tentang keamanan dan efektivitas booster kedua.

Beberapa peneliti tidak mengesampingkan bahwa dosis berulang dari vaksin yang sama dapat meredam respons imun tubuh.

Namun penelitian yang dilakukan oleh Pusat Medis Sheba Israel, dapat menjadi "pedoman" para pembuat kebijakan di berbagai negara.

Penelitian sebelumnya dari Afrika Selatan dan Inggris menunjukkan bahwa omicron, meskipun lebih menular daripada varian virus corona lainnya, cenderung tidak menyebabkan penyakit serius pada individu yang divaksinasi lengkap.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini