Namun negara itu mulai menguji berbagai senjata baru setelah pembicaraan denuklirisasi terhenti setelah gagalnya KTT 2019 antara pemimpin Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump.
Baca juga: Tanggapi Uji Coba Rudal Korea Utara, AS Sempat Perintahkan Pendaratan Pesawat Untuk Berjaga-jaga
Baca juga: Korea Utara Kembali Uji Coba Rudal Balistik di Laut Jepang
Kim, yang mengambil alih kekuasaan satu dekade lalu, berusaha memodernisasi militer dan mengatakan senjata yang lebih canggih diperlukan untuk pertahanan diri negara itu.
Selama uji coba senjata hipersonik minggu lalu, media pemerintah mengutip Kim yang meminta para ilmuwan untuk meningkatkan upaya untuk mengembangkan "taji militer" Korea Utara.
Seruan ini dikeluarkannya meskipun dampak ekonomi yang menghancurkan dari lockdown diberlakukan ketika pandemi virus corona dimulai.
Kim Dong-yup, mantan perwira Angkatan Laut Korea Selatan yang mengajar di Universitas Kyungnam Seoul, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Korea Utara tampaknya telah menembakkan KN-24 SRBM, yang terakhir diuji pada Maret 2020 dan dengan kecepatan 410 km dan ketinggian 50 km.
Disebutkannya, KN-24 menyerupai Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat MGM-140 AS (ATACMS) dan dirancang untuk menghindari pertahanan rudal dan melakukan serangan presisi.
Baca juga: Citra Satelit dan Intelijen AS Ungkap Arab Saudi Buat Teknologi Rudal Balistik dengan Bantuan China
“Korut tampaknya telah mengerahkan dan memulai produksi massal KN-24,” kata Kim, merujuk pada laporan KCNA.
"Tapi pada dasarnya, tes itu bisa menjadi unjuk kekuatan lain untuk menegaskan peringatan tindakan mereka baru-baru ini." (Tribunnews.com/Aljazeera/Hasanah Samhudi)