News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

AS Dakwa Seorang Pria Haiti atas Pembunuhan Presiden Jovenel Moise

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam file foto ini diambil pada 22 Oktober 2019 Presiden Jovenel Moise duduk di Istana Kepresidenan saat wawancara dengan AFP di Port-au-Prince, 22 Oktober 2019. - AS dakwa orang kedua atas pembunuhan Presiden Haiti, Jovenel MOise.

TRIBUNNEWS.COM - Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) mendakwa seorang pria Haiti-Chili pada Kamis (20/1/2022).

Dia didakwa atas perannya dalam pembunuhan Presiden Haiti, Jovenel Moise pada Juli 2021, lalu.

Dilansir CNA, tuduhan itu terungkap di pengadilan federal di Miami terhadap Rodolphe Jaar setelah dia ditangkap di Republik Dominika dan dipindahkan ke Amerika Serikat pada Senin (17/1/2022).

Sebuah pernyataan tertulis FBI yang diajukan dalam kasus tersebut mengatakan, dalam sebuah wawancara pada bulan Desember, Jaar mengakui bahwa dia telah memberikan senjata dan amunisi kepada kelompok Kolombia yang melakukan pembunuhan itu.

Pada 7 Juli 2021, warga Kolombia dan lainnya pergi ke kediaman Presiden Haiti dan menembaknya 12 kali hingga membunuhnya.

Rencana itu diduga diorganisir oleh sekelompok warga Haiti-Amerika yang berbasis di Haiti dan orang Kolombia yang mereka rekrut.

Baca juga: Perdana Menteri Haiti, Ariel Henry Selamat dari Percobaan Pembunuhan

Baca juga: AS Tangkap Tersangka Kasus Pembunuhan Presiden Haiti, Jovenel Moise

Pernyataan tertulis itu mengatakan beberapa orang Kolombia tinggal di sebuah kediaman yang dikuasai oleh Jaar, dan bahwa Jaar telah mengambil bagian dalam pertemuan dengan seorang pemimpin kunci Haiti-Amerika dari plot tersebut.

Hukum AS diterapkan dalam kasus ini karena rencana itu dikoordinasikan setidaknya sebagian di tanah AS, di Florida, oleh orang-orang Haiti-Amerika yang terlibat.

Pernyataan tertulis juga mengatakan plot dimulai sebagai rencana untuk hanya menangkap dan memenjarakan Moise, tetapi kurang dari dua minggu sebelum itu terjadi, rencana itu diubah menjadi membunuhnya.

Jaar menghadapi kemungkinan hukuman penjara seumur hidup atas tuduhan bersekongkol untuk melakukan pembunuhan atau penculikan di luar Amerika Serikat dan memberikan dukungan materi yang mengakibatkan kematian.

Dia adalah orang kedua yang ditangkap dan didakwa di Amerika Serikat dalam kasus tersebut.

Yang pertama adalah pensiunan tentara Kolombia, Mario Palacios (43), yang diserahkan ke Amerika Serikat pada awal Januari .

Baik Palacios dan Jaar dikatakan telah secara sukarela setuju untuk dipindahkan ke Amerika Serikat setelah penangkapan mereka di luar negeri, daripada melalui proses ekstradisi formal.

Jamaika Tangkap Mantan Senator

Sebelumnya, pihak berwenang Jamaika telah menangkap mantan senator Haiti, John Joel Joseph yang merupakan tersangka utama dalam pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise.

Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) telah menangkap Mario Palacios, seorang pensiunan komando Kolombia yang ikut serta dalam pembunuhan Jovenel Moïse.

Juru bicara Pasukan Polisi Jamaika, Dennis Brooks mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa John Joel Joseph, seorang politisi Haiti terkenal yang disebut oleh pihak berwenang sebagai tersangka dalam pembunuhan Moise, telah ditangkap oleh pihak berwenang pada hari Jumat (14/1/2022), seperti dilansir Al Jazeera.

Brooks tidak memberikan komentar apakah penangkapan itu mengikuti permintaan Biro Investigasi Federal AS, yang juga menyelidiki pembunuhan itu.

Juga tidak jelas tempat di mana penangkapan Joseph di Jamaika.

Sementara itu, Inspektur Polisi Jamaika, Stephanie Lindsay mengatakan kepada kantor berita The Associated Press, beberapa orang lain juga ditangkap bersama dengan Joseph.

Pihak berwenang berusaha mencari tahu apakah mereka adalah anggota keluarga.

Lindsay mengatakan mereka ditangkap sebelum fajar pada hari Sabtu (15/1/2022) dan tidak memberikan rincian lainnya.

“Untuk lebih dari satu alasan, kami tidak membagikan lebih banyak informasi,” katanya.

Para pelayat menghadiri pemakaman Presiden Haiti, Jovenel Moïse pada 23 Juli 2021, di Cap-Haitien, Haiti, kota utama di wilayah utara asalnya. Moïse, 53, ditembak mati di rumahnya pada dini hari tanggal 7 Juli. (AFP)

Di antara mereka yang menyambut penangkapan itu adalah Claude Joseph, mantan menteri luar negeri Haiti, yang sempat menjabat sebagai perdana menteri sementara setelah pembunuhan Moise.

“Penangkapan John Joel Joseph menunjukkan bahwa tidak akan ada tempat persembunyian bagi mereka yang secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam pembunuhan itu,” tulisnya di Twitter, mengatakan bahwa upaya internasional yang dia mulai terus membuahkan hasil.

Joseph adalah tersangka kedua yang ditangkap di Jamaika.

Baca juga: Biksu Hindu di India Dipenjara usai Serukan Pembunuhan Umat Muslim

Baca juga: Polisi Irlandia Selidiki Kasus Pembunuhan Seorang Wanita yang Tewas saat Jogging

Pembunuh bersenjatakan senapan serbu menyerbu kediaman pribadi Moise di perbukitan di atas Port-au-Prince pada 7 Juli dan menembaknya hingga mati, yang menyebabkan perburuan besar-besaran dan penyelidikan di beberapa negara di Amerika Latin dan Karibia.

Lebih dari 40 orang, termasuk 18 mantan tentara Kolombia, telah ditangkap sehubungan dengan serangan itu.

Pejabat pemerintah Kolombia mengatakan mayoritas mantan tentara ditipu dan tidak tahu tentang misi sebenarnya.

Para tentara, yang tetap berada di penjara Haiti, menuduh pihak berwenang melakukan penyiksaan, sementara pemerintah Kolombia baru-baru ini mengatakan konsul negara di Haiti diancam setelah mencoba memberikan bantuan kemanusiaan.

(Tribunnews.com/Yurika)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini