Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dua wartawan berselisih di pengadilan karena yang wanita menganggap mantan reporter TBS TV Jepang, Noriyuki Yamaguchi telah melakukan pelecehan seksual jurnalis Shiori Ito di sebuah hotel di Tokyo April 2015.
Keputusan pengadilan tinggi kemarin sore (25/1/2022) memutuskan Yamaguchi membayar ganti rugi 3.328.300 yen kepada Ito.
"Tindakan seksual memang ada. Namun tidak ada kesepakatan untuk melakukannya bersama," ungkap Hakim Takao Nakayama
Oleh karena itu Nakayama memerintahkan Yamaguchi untuk membayar sekitar 3,32 juta yen, termasuk biaya kompensasi kepada Ito.
Namun di pihak lain hakim juga memerintahkan Ito membayar 550.000 yen kepada Yamaguchi karena tuduhan menggunakan obat saat mau melakukan hubungan seksual tidak terbukti.
Yamaguchi menuntut pencemaran nama baik kepada Ito.
Hasil keputusan pengadilan tinggi kemarin (25/1/2022) tidak diterima Yamaguchi dan akan minta kasasi ke Mahkamah Agung.
"Saya rasa hasil Mahkamah Agung nanti tak akan jauh dari hasil yang ada sekarang di pengadilan tinggi," papar Masaru Wakasa seorang pengacara Jepang dalam acara di Fuji TV siang ini (26/1/2022).
Setelah diperlakukan pelecehan seksual tahun 2015, September 2017 Ito mengajukan gugatan hukum ke pengadilan Tokyo.
Desember 2019 pengadilan negeri Tokyo memutuskan agar Yamaguchi membayar ganti rugi 3,3 juta yen kepada Ito.
Lalu Yamaguchi naik banding. Dan Pengadilan Tinggi kemarin (25/1/2022) memutuskan tambahan 28.300 yen ganti rugi sebagai biaya pengobatan Ito.
"Saya telah berbicara tentang salah satu pengalaman saya selama beberapa tahun terakhir. Saya berharap hal ini bukan Shiori Ito, tapi saya membayangkan apa yang akan terjadi jika ini terjadi pada seseorang yang dekat dengan saya mungkin suatu waktu. Saya percaya bahwa akan ada dunia di mana apa yang terjadi pada saya akan diadili dengan benar dalam hukum,"ungkap Ito kemarin (25/1/2022).
Menurut Yamaguchi, setelah pertemuan di hotel, Ito mabuk dan dimasukkan ke sebuah kamar di hotel untuk istirahat sejenak, "Tapi saya tidak memberikan obat tidur kepadanya. Mana buktinya, coba buktikan!" tekan Yamaguchi membantah tuduhan Ito yang mengatakan dia diberikan obat tidur lalu ditidurinya.
Kasus seksual antar dua wartawan tersebut mendapat sorotan besar di Jepang saat ini dan didiskusikan para penggemar pecinta Jepang. Diskusi dapat ikut berpartisipasi dengan mengirimkan email ke: info@tribun.in
Latar belakang kasus itu diduga karena Yamaguchi memberikan janji dapat memasukkan Ito ke dalam perusahaan televisi sebagai pekerja tetap. Namun berakhir dengan kegiatan seksual di kamar hotel.