TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden memperingatkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky terkiat invasi Rusia.
Joe Biden memperingatkan bahwa ada kemungkinan Rusia akan melakukan tindakan militer terhadap Ukraina pada bulan Februari.
Hal itu disampaikan Joe Biden kepada Zelenskyy dalam panggilan telepon, Kamis (27/1/2022).
Peringatan tersebut memperkuat kekhawatiran pejabat pemerintah selama beberapa waktu.
Baca juga: Kirim Pesan ke Ukraina, Rusia: Tidak Ingin Perang, Tapi Tak akan Biarkan Kepentingan Kami Diabaikan
Baca juga: Klaim Rusia Siap Serang Ukraina, Amerika Serikat Minta Dewan Keamanan PBB Bersikap
"Presiden Biden mengatakan bahwa ada kemungkinan yang berbeda bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina pada Februari," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Emily Horne.
"Dia telah mengatakan ini secara terbuka dan kami telah memperingatkan tentang ini selama berbulan-bulan."
Melansir AP News, ketegangan telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, ketika AS dan sekutu NATO-nya mengetahui ada sekitar 100.000 tentara Rusia di dekat Ukraina, yang menandakan bahwa Moskow berencana untuk menyerang bekas tetangga Sovietnya.
Rusia membantah memiliki gagasan seperti itu dan telah mengajukan serangkaian tuntutan yang dikatakan akan meningkatkan keamanan di Eropa.
Namun AS dan aliansi Barat dengan tegas menolak konsesi apa pun pada poin-poin utama Rusia, Rabu (26/1/2022).
AS dan aliansi Barat melarang Ukraina bergabung dengan NATO dan mengatakan pengerahan pasukan dan peralatan militer sekutu di Eropa Timur tidak dapat dinegosiasikan.
Baca juga: Joe Biden Telepon Presiden Ukraina Bahas Deeskalasi Tanpa Batas Waktu
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui Soal Ukraina-Rusia, Latar Belakang Konflik hingga Kemungkinan Invasi
AS memang menguraikan area di mana beberapa kekhawatiran Rusia mungkin ditangani dan mungkin menawarkan jalan menuju de-eskalasi.
Seperti yang telah dilakukan berulang kali selama beberapa minggu terakhir, AS juga memperingatkan Moskow tentang sanksi yang menghancurkan jika menyerang Ukraina.
Selain hukuman yang menargetkan orang-orang Rusia dan sektor ekonomi utama, beberapa pejabat senior AS mengatakan dengan pasti bahwa Jerman tidak akan mengizinkan pipa gas yang baru dibangun untuk memulai operasi jika terjadi serangan, Kamis (27/1/2022).
Sementara itu, Biden meminta Zelenskyy untuk menegaskan kembali dukungan Amerika dan sekutu, termasuk pengiriman bantuan militer AS baru-baru ini.