TRIBUNNEWS.COM - Minggu (6/2/2022) lalu, Ratu Elizabeth II menjadi kepala British pertama yang mencapai 70 tahun kekuasaan.
Meskipun ada banyak penghormatan publik dan peringatan khusus, hari itu juga merupakan tonggak sejarah yang mengharukan bagi sang ratu, di mana ayahnya, Raja George VI, meninggal dunia.
Pekan lalu, seperti dilansir Tatler, Ratu memulai perayaan 70 tahun penobatannya dengan melihat koleksi item Jubilee khusus dari seluruh masa pemerintahannya.
Beberapa koleksi di antaranya seperti surat dan karya seni yang dikirim oleh penggemar kerajaan.
Kemudian pada hari Sabtu, menjelang Hari Aksesi itu sendiri, Ratu menjadi tuan rumah resepsi untuk anggota masyarakat setempat dan kelompok sukarelawan di Sandringham House.
Acara-acara itu dinilai penting bukan hanya karena tonggak sejarah yang dicapainya, tetapi karena itu adalah salah satu acara publik terbesar yang dihadiri ratu dalam hampir dua tahun terakhir.
Baca juga: Peringatan 70 Tahun Penobatan Ratu Elizabeth II, Ini 9 Fakta yang Jarang Diketahui Publik
Baca juga: Berita Foto : Peringatan 70 Tahun Penobatan Ratu Elizabeth II
Agenda ratu sebagian besar dibatalkan pertama karena pandemi, dan juga karena instruksi dari dokter musim gugur yang lalu bahwa dia harus beristirahat.
Ratu juga melewatkan acara-acara besar termasuk resepsi pembukaan Cop26 dan kebaktian Minggu di Cenotaph.
Namun tampaknya Ratu tidak membiarkan usia 95 tahun menghalanginya untuk datang ke acara-acara publik besar, terutama di tahun Platinum Jubilee-nya.
Menurut MailOnline, pejabat Istana akan segera mengumumkan daftar acara saat peringatan Jubilee mulai dimeriahkan, yang akan memuncak pada akhir pekan di bulan Juni.
Seorang sumber mengatakan kepada outlet berita tersebut bahwa kesehatan ratu tentu saja akan tetap menjadi prioritas.
Ia menekankan: "Ini tentang mengatur buku hariannya dan memastikan ada fleksibilitas."
"Orang-orang sangat menyadari fakta bahwa pada usia 95 tahun, ada hari di mana Anda bangun dengan rasa sakit dan nyeri yang tidak Anda alami sehari sebelumnya."
Pesan Ratu
Setelah resepsi, malam sebelum peringatan penobatan, Istana merilis pesan penting dari Ratu.
Ratu mengumumkan keinginannya agar menantunya, Camilla Duchess of Cornwall, diangkat sebagai Ratu Permaisuri (queen consort) setelah Pangeran Charles menaiki takhta.
Ratu juga merenungkan tujuh dekade kemajuan luar biasa secara sosial, teknologi dan budaya.
Ia berterima kasih kepada rakyatnya atas dukungan mereka selama masa pemerintahannya.
Ratu juga berbicara dengan mengharukan tentang fakta bahwa Hari Aksesi diwarnai dengan kesedihan untuknya secara pribadi.
"Ini adalah hari di mana… Saya masih ingat tentang kematian ayah saya, Raja George VI," ungkap ratu.
Karena alasan itulah Ratu cenderung menghabiskan hari itu sendiri secara pribadi di Sandringham.
Ada pula beban emosional yang lebih besar untuk tonggak sejarah tersebut mengingat itu adalah Hari Aksesi pertama yang dihabiskannya tanpa mendiang suaminya, Pangeran Philip, yang juga dia sebut dalam pesannya.
Sebagai penghormatan kepada suaminya selama bertahun-tahun di sisinya, ratu menyatakan:
"Saya diberkati bahwa saya memiliki pasangan yang bersedia untuk menjalankan peran pasangan dan tanpa pamrih membuat pengorbanan yang menyertainya."
Update Isu-isu Politik
Sebuah foto baru ratu kemudian dirilis pada hari Minggu.
Foto itu menunjukkan Ratu di Saloon di Sandringham House dengan salah satu kotak pengiriman merahnya.
Kotak itu digunakan untuk menyimpan dokumen agar dia tidak ketinggalan berita seputar masalah resmi Parlemen, Persemakmuran dan acara di seluruh dunia.
Ada pula surat-surat Negara yang membutuhkan tanda tangan dan persetujuan kerajaan.
Ratu digambarkan tampak ceria dan dalam kesehatan yang baik, memakai pakaian hijau limau rancangan Angela Kelly.
Ia juga memilih untuk memakai dua klip daun ivy berlian, yang merupakan hadiah ulang tahun ke-21 dari Ibu Suri ketika dirinya masih seorang putri muda.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)