TRIBUNNEWS.COM - Tiga pesawat Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dicegat secara tidak profesional oleh jet tempur Rusia di atas Laut Mediterania akhir pekan lalu, kata Pentagon pada Rabu (16/2/2022).
Insiden itu terjadi pada saat ketegangan yang meningkat antara Amerika Serikat dan Rusia atas Ukraina
Meskipun interaksi seperti itu tidak jarang terjadi antara Amerika Serikat dan Rusia, hal itu terjadi pada saat yang sangat sulit dan dikhawatirkan memicu kecelakaan atau salah perhitungan.
Pesawat Rusia mendekati tiga pesawat P-8A angkatan laut AS saat mereka terbang di wilayah udara internasional di atas Mediterania.
"Meskipun tidak ada yang terluka, interaksi seperti ini dapat mengakibatkan salah perhitungan dan kesalahan yang mengarah pada hasil yang lebih berbahaya," kata Kapten Mike Kafka, juru bicara Pentagon, seperti dikutip dari The Guardian.
Baca juga: Sebut Rusia Tingkatkan Jumlah Pasukan, NATO: Tidak Ada Deeskalasi
Baca juga: Pilot Pesawat Tempur F15DJ Jepang Yang Kecelakaan Diperkirakan Terkena Disorientasi Spasial
Seorang pejabat AS mengatakan dalam salah satu insiden, bahwa pesawat Rusia bermanuver sangat dekat dengan salah satu pesawat angkatan laut AS.
Sementara Amerika Serikat mengatakan tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina jika Rusia menyerang.
Washington telah mengirim ribuan pasukan tambahan ke Eropa timur untuk membantu meyakinkan sekutu NATO.
Joe Biden memperingatkan pada hari Selasa bahwa lebih dari 150.000 tentara Rusia masih berkumpul di dekat perbatasan Ukraina.
Mengutip New York Post, The Journal melaporkan bahwa ketiga insiden tersebut melibatkan jet tempur Su-35 Rusia yang melintasi jalur penerbangan pesawat pengintai P-8A Amerika saat berada di wilayah udara internasional pada hari Jumat dan Sabtu.
Itu adalah interaksi udara berbahaya pertama antara kedua militer sejak 2020.
“Rusia mendorong pilot mereka untuk melakukan ini karena mereka tahu pengaturan default kami adalah menjadi profesional dan disiplin,” kata pensiunan Letnan Jenderal Ben Hodges, mantan komandan pasukan Angkatan Darat AS di Eropa.
“Mereka mencoba untuk membangun kembali di mana garis pagar berada.”
Laporan itu muncul ketika AS dan negara-negara Barat lainnya terus memperingatkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina dapat terjadi kapan saja.