News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Akui Sebagian Ukraina Merdeka, Suasana Makin Panas, Perang Habis-habisan Segera Pecah?

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prajurit Pasukan Militer Ukraina berjalan di sepanjang jalur pada posisi mereka di garis depan dengan separatis yang didukung Rusia, dekat desa Novognativka, wilayah Donetsk pada 21 Februari 2022.

Ia menambahkan, tindakan itu terpisah dari sanksi Barat lebih luas yang siap diterapkan jika Rusia menginvasi Ukraina lebih jauh.

Donetsk dan Luhansk--dua wilayah yang memproklamirkan diri sebagai republik--sudah memiliki hubungan sangat terbatas dengan warga AS.

Namun, sanksi tersebut menandai fase baru dalam apa yang bisa segera menjadi konfrontasi Timur-Barat paling berbahaya sejak runtuhnya Uni Soviet.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengecam pengakuan Rusia atas wilayah separatis sebagai tanda bahwa Presiden Vladimir Putin tidak tertarik pada diplomasi.

Blinken berujar, mengakui kemerdekaan dua wilayah itu secara langsung bertentangan dengan komitmen yang diklaim Rusia untuk diplomasi, dan merupakan serangan yang jelas terhadap kedaulatan Ukraina.

"Keputusan Rusia adalah contoh lain dari ketidakhormatan mencolok Presiden Putin terhadap hukum dan norma internasional," kata Blinken.

Ia menambahkan dalam twit terpisah, Amerika Serikat akan mengambil langkah yang tepat dalam koordinasi dengan para mitra.

Kremlin selama berminggu-minggu membantah rencana invasi Rusia ke Ukraina, tetapi pada saat yang sama juga membangun kekuatan besar pasukan dan persenjataan berat di tiga sisi negara tetangganya itu.

Tak lama setelah mengakui kemerdekaan mereka, Putin memerintahkan pasukan ke Donetsk dan Luhansk sebagai penjaga perdamaian.

Gedung Putih mengatakan, setelah Putin mengakui Donetsk dan Luhansk sebagai wilayah merdeka, Biden berbicara melalui telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky selama 35 menit untuk menegaskan kembali komitmen AS terhadap kedaulatan Ukraina.

Dia juga memaparkan rencana sanksi terhadap Rusia. Biden kemudian berbicara selama setengah jam dengan dua sekutu penting Eropa yaitu Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz, kata seorang pejabat.

Ketiga pemimpin itu sangat mengecam keputusan Putin dan mendiskusikan bagaimana mengoordinasikan tanggapan mereka.

Adapun Gedung Putih belum menanggapi pertanyaan tentang apakah masih ada pertimbangan atas KTT yang disarankan antara Biden dan Putin. (Kontan/Barratut Taqqiyah Rafie/Kompas.com/Aditya Jaya Iswara)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini