News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

NATO akan Aktifkan 40.000 Tentara Kemungkinan untuk Bantu Ukraina Hadapi Serangan Militer Rusia

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar selebaran ini dirilis pada 19 Februari 2022 oleh layanan pers Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina di lokasi yang tidak diketahui di Ukraina menunjukkan prajurit Ukraina sebelum menembak dengan peluru kendali anti-tank portabel Swedia-Inggris NLAW yang dipindahkan ke unit sebagai bagian dari bantuan teknis militer Inggris, saat mereka mengambil bagian dalam latihan.

TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS - NATO kemungkinan turun tangan membantu Ukraina membendung serangan militer Rusia.

North Atlantic Treaty Organization (NATO) merupakan organisasi pertahanan dan keamanan di kawasan Atlantik Utara yang meliputi negara-negara Eropa, Amerika Serikat dan Kanada.

Untuk itu NATO segera menambah pasukan darat, laut, dan udara serta senjata berat pada di sayap timur di dekat Ukraina dan Rusia.

Keputusan itu diambil setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan serangan militer di Ukraina.

“Kami mengerahkan pasukan pertahanan darat dan udara tambahan ke bagian timur aliansi, serta aset maritim tambahan,” kata jajaran duta besar negara anggota NATO dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan Associated Press, Kamis (24/2/2022).

Baca juga: Begini Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dengan Ukraina

Baca juga: UPDATE: 40 Warga Ukraina Meninggal Akibat Serangan Militer Rusia, Korban Diprediksi Terus Bertambah

“Kami meningkatkan kesiapan pasukan kami untuk menanggapi semua kemungkinan. Kami telah memutuskan, sejalan dengan perencanaan pertahanan untuk melindungi semua sekutu. Kami mengambil langkah-langkah tambahan untuk lebih memperkuat pencegahan dan pertahanan di seluruh aliansi,” kata jajaran utusan negara anggota NATO tersebut.

“Langkah-langkah kami adalah dan tetap preventif, proporsional dan tidak meningkatkan ketegangan.”

Negara-negara yang paling dekat dengan konflik, Estonia, Latvia, Lituania dan Polandia, meminta konsultasi langka berdasarkan Pasal 4 perjanjian pendiri NATO, yang dapat diluncurkan ketika “integritas teritorial, kemerdekaan politik atau keamanan salah satu pihak (NATO) terancam. ”

“Kami telah memutuskan, sejalan dengan perencanaan pertahanan kami melindungi semua sekutu, mengambil langkah-langkah tambahan untuk lebih memperkuat pencegahan dan pertahanan di seluruh Aliansi,” kata utusan tersebut.

“Langkah-langkah kami adalah dan tetap preventif, proporsional dan tidak meningkat.”

Sementara beberapa dari 30 negara anggota NATO memasok senjata, amunisi, dan peralatan lainnya ke Ukraina.

NATO sebagai sebuah organisasi tidak melakukan hal tersebut serta menyatakan tidak akan meluncurkan aksi militer apa pun untuk mendukung Ukraina, yang merupakan mitra dekat tetapi tidak memiliki prospek untuk bergabung.

Estonia, Latvia, dan Lituania, bagaimanapun, dalam pernyataan bersama mengatakan,

“Kami perlu segera menyediakan senjata, amunisi, dan segala jenis dukungan militer lainnya kepada Ukraina untuk mempertahankan diri, termasuk bantuan dan dukungan ekonomi, keuangan dan politik, serta bantuan kemanusiaan."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini