Lebih lanjut, Arestovich mengatakan Rusia telah menargetkan pangkalan udara dan berbagai infrastruktur militer lainnya.
Arestovich mengatakan serangan Rusia belum mencapai tujuannya untuk mengalahkan militer negara itu.
Dia mengatakan bahwa Ukraina menderita korban, tetapi tidak banyak, menambahkan bahwa serangan Rusia belum mengikis kemampuan tempur militer Ukraina.
Adapun pasukan Rusia telah bergerak hingga 5 kilometer jauh ke dalam wilayah Ukraina di wilayah Kharkiv dan Chernihiv, dan, mungkin di daerah lain.
Penyebab Rusia Serang Ukraina
Seperti diketahui, wilayah yang sekarang disebut Ukraina, Rusia, dan Belarusia adalah bagian dari Kievan Rus.
Kievan Rus adalah negara adidaya abad pertengahan yang berpusat di tepi Sungai Dnieper, hampir 1.200 tahun yang lalu.
Namun, Rusia dan Ukraina memiliki bahasa, sejarah, dan politik yang berbeda.
Putin telah berulang kali mengklaim bahwa Rusia dan Ukraina adalah "satu", bagian dari "peradaban Rusia" yang juga mencakup negara tetangga Belarusia.
Baca juga: 14 Pemimpin Dunia Kritik Putin atas Serangan Rusia ke Ukraina, Jepang hingga Spanyol Mengutuk Keras
Baca juga: Ini Alasan Putin Lakukan Invasi, Tak Sudi Ukraina Jadi Boneka Barat
Sementara itu, Ukraina menolak klaim Putin tersebut.
Ukraina mengalami dua revolusi pada 2005 dan 2014. Keduanya menolak supremasi Rusia.
Ukraina malah mencari jalan untuk bergabung dengan Uni Eropa dan NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara.
Putin pun sangat marah dengan kemungkinan adanya pangkalan NATO di perbatasannya jika Ukraina bergabung dengan aliansi tersebut.
Sebab NATO adalah aliansi militer yang didirikan lantaran persaingan blok Barat dengan Uni Soviet dan sekutunya pasca-Perang Dunia II.