News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Presiden China Xi Jinping Desak Putin Selesaikan Konflik dengan Ukraina, Lewat Negosiasi Seimbang

Penulis: garudea prabawati
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden China, Xi Jinping dan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden China Xi Jinping mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyelesaikan konfliknya dengan Ukraina.

Penyelesaian konflik tersebut diharapkan dapat diselesaikan lewat negosiasi.

Seperti diketahui Rusia kini masih mengintensifkan invasinya ke Ukraina.

Melalui telepon pada hari Jumat (25/2/2022), Xi Jinping mengatakan kepada mitranya dari Rusia itu untuk menggunakan negosiasi seimbang,

Presiden China menegaskan kembali bahwa Beijing menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua negara.

Tanpa merinci apakah invasi Rusia ke Ukraina melanggar prinsip-prinsip ini, dikutip Tribunnews dari Financial Times.

Presiden China, Xi Jinping dan Presiden Rusia, Vladimir Putin. (AFP)

Namun menurut laporan Pejabat China mempertanyakan apakah aksi Rusia ke Ukraina harus disebut 'invasi'.

Padahal media pemerintah mengatakan Putin sedang melakukan 'operasi militer khusus' dan menegaskan kembali klaim presiden Rusia bahwa dia tidak punya rencana untuk menduduki Ukraina.

China rupanya juga menolak mengakui serangan militer habis-habisan dan serangan terhadap kota-kota seperti Kyiv, di Ukraina.

Terlebih bergabung dengan kecaman internasional kepada Putin.

Hal inilah yang dianggap ahli, mencerminkan kekuatan hubungan Xi Jinping dengan Putin.

UPDATE Perang Rusia-Ukraina: Tentara Rusia Menyamar Kenakan Seragam Ukraina, Lantas Ditembak Mati

Diberitakan Tribunnews sebelumnya tentara Ukraina disebut telah menembak mati tentara Rusia yang menyamar mengenakan seragam Ukraina.

Sebuah laporan menyebut penyamaran tersebut merupakan taktik terbaru.

Tampak dalam sebuah foto terdapat truk militer Ukraina dan mayat mengenakan seragam militer Ukraina di sebelahnya, diduga sebenarnya orang Rusia yang menyamar.

Pasukan Ukraina dilaporkan telah membunuh sejumlah tentara yang menyamar saat ibu kota Ukraina, Kiev, dikepung pasukan Vladimir Putin, dikutip Tribunnews dari The Sun, Jumat (25/2/2022).

Baca juga: Berita Foto : Ribuan Warga Rusia Ditangkap saat Demonstrasi Tolak Invasi ke Ukraina

Saat pengepungan di Kiev, warga juga didesak untuk mengangkat senjata, membuat bom-bom molotov, dan menggunakan drone komersial untuk mempertahankan rumah mereka.

Kini, sekitar 18.000 senjata telah dibagikan kepada penduduk Ukraina.

Petugas polisi menahan seorang demonstran selama protes terhadap invasi Rusia ke Ukraina di Moskow pada 24 Februari 2022. - Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada hari Kamis, menewaskan puluhan dan memicu peringatan dari para pemimpin Barat tentang sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Serangan udara Rusia menghantam instalasi militer di seluruh negeri dan pasukan darat bergerak dari utara, selatan dan timur, memaksa banyak warga Ukraina mengungsi dari rumah mereka karena suara bom. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP) (AFP/ALEXANDER NEMENOV)

Sementara, dilaporkan juga terdapat suara tembakan dilaporkan terdengar di sekitar Kiev, pertempuran terjadi di distrik Oblonon, dan pusat kota.

Terdapat laporan tentang seorang pria berpakaian sipil yang membawa AK-47 di pusat kota.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy telah memperingatkan tentang ancaman dari kelompok subversif di kota.

Dikhawatirkan pasukan khusus Rusia dapat mencoba untuk menabur kekacauan dan mengambil pejabat kunci untuk membuka jalan bagi invasi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Tank Militer Rusia Mulai Masuki Ibu Kota Ukraina, Warga Diminta Siapkan Bom Molotov

Penyerang lain mungkin adalah sebuah sabotase atau sel tidur Rusia yang setia kepada Putin, dan telah menunggu di Ukraina untuk serangan itu.

Zelenskyy memperingatkan bahwa dia masuk dalam daftar nomor satu target pembunuhan oleh Putin.

Sementara itu, AS mengatakan bahwa Putin mungkin berusaha untuk "memenggal" pemerintah Ukraina.

Bandara Kiev Kembali Dikuasai Ukraina

Pasukan Ukraina telah merebut kembali bandara Kiev. (Kredit: Angkatan Bersenjata Ukraina/ Via The Sun)

Pasukan Ukraina telah merebut kembali bandara Kiev dari Rusia.

Hal tersebut terjadi hanya beberapa jam setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memerintahkan wajib militer bagi rakyatnya dan melarang semua pria berusia 18 hingga 60 tahun meninggalkan negara itu.

Diketahui sebelumnya, pasukan elit angkatan udara Rusia berhasil merebut bandara tersebut.

Namun pada Jumat (25/2/2022), pemerintah Ukraina menyatakan mereka telah merebutnya kembali.

Penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, Anton Herashchenko, membuat pengumuman itu.

Garda Nasional Ukraina pun men-tweet foto tiga tentara muda yang memegang bendera Ukraina yang penuh dengan lubang peluru.

"Pengawal dengan bendera mereka, terkoyak setelah pertempuran hari ini," tulisnya.

"Selamat untuk kalian semua dan katakan bahwa kita akan menang!"

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini