TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Joe Biden pada hari Kamis (24/2/2022) mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia setelah invasinya ke Ukraina beberapa jam sebelumnya.
Biden mengatakan hukuman terhadap negara itu mencakup "pemerasan" pada akses Rusia ke teknologi dan pasar keuangan, sanksi terhadap daftar "elit Rusia," pembatasan beberapa ekspor dan banyak lagi.
Tetapi satu langkah yang tidak diumumkan Biden adalah mengeluarkan Rusia dari sistem keuangan SWIFT.
Mengapa Rusia perlu dikeluarkan dari sistem perbankan SWIFT?
Inilah hal-hal yang perlu ketahui tentang SWIFT, seperti dilansir USA Today.
Baca juga: Militer Ukraina: Serangan Pasukan Rusia Targetkan Pangkalan Militer Kyiv Digagalkan
Baca juga: Pasukan Rusia Mulai Serbu Kiev, Pertempuran Sengit Berlangsung, Terdengar Bunyi Ledakan
Apa itu sistem perbankan SWIFT?
SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication) adalah layanan pesan aman yang digunakan lebih dari 11.000 bank dan lembaga keuangan lain di seluruh dunia untuk berkomunikasi.
Bloomberg menyebut, SWIFT bagaikan Gmail-nya perbankan global.
SWIFT dibentuk pada tahun 1973, dan berkantor pusat di Belgia.
SWIFT diawasi oleh Bank Nasional Belgia, Sistem Cadangan Federal AS, Bank Sentral Eropa dan lainnya, NBC News melaporkan.
Para bankir menggunakan SWIFT untuk mengonfirmasi pesanan, pembayaran, perdagangan, dan lainnya.
Negara-negara Eropa menggunakan SWIFT untuk membayar perusahaan Rusia untuk minyak dan gas.
Orang biasa juga bisa memanfaatkan sistem ini, menggunakannya untuk melakukan transfer uang lintas negara, untuk membayar tagihan, atau mengirim uang kepada seseorang.
Alexandra Vacroux, direktur eksekutif Pusat Davis untuk Studi Rusia dan Eurasia di Universitas Harvard, mengatakan kepada NPR, "SWIFT tidak menggerakkan uang, tetapi menggerakkan informasi tentang uang."