TRIBUNNEWS.COM - Foto-foto lama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat mengenakan pakaian militer, viral di media sosial Twitter dan Facebook.
Akun-akun Twitter yang mengunggah foto tersebut mengklaim itu adalah perjuangan Zelensky setelah Rusia melakukan invasi sejak Kamis (24/2/2022).
Beberapa akun menarasikan foto tersebut terjadi saat rudal Rusia menghantam ibu Kota Kiev dan Presiden Vladimir Putin mendesak militer Ukraina untuk mengambil alih kekuasaan dan berdamai.
Baca juga: 5 Fakta Baru Invasi Rusia ke Ukraina: NATO Kirim Pasukan hingga Muncul Negosiasi Hentikan Perang
Sementara, dalam postingan lain di Facebook foto tersebut dibagikan lebih dari 71.000 kali.
Foto tersebut menampilkan Presiden Zelensky mengenakan seragam militer.
"Presiden Ukraina berada di garis depan berjuang untuk rakyatnya. Presiden Zelensky telah mengangkat senjata dan bergabung dengan pasukan untuk mengusir invasi Rusia," tulis akun Twitter @sourav_jalon, dikutip dari Reuters.
Sementara, akun-akun lain memuji aksi Zelensky yang turun ke medan perang demi melawan invasi Rusia.
"Ini adalah Presiden Ukraina Zelensky. Dia menanggalkan pakaiannya dan mengenakan seragam militer untuk bergabung dengan pasukan dalam pertempuran untuk melindungi tanah air Ukraina. Dia adalah pemimpin sejati," tulis akun Facebook Hananya Naftali.
Namun faktanya, foto-foto tersebut adalah foto beberapa bulan yang lalu.
Seperti dalam laporan Reuters pada 9 Desember 2021 lalu, foto tersebut diambil pada 6 Desember 2021.
Foto tersebut menunjukkan pertemuan Presiden Ukraina dengan anggota militer di wilayah Donetsk di Ukraina Timur.
Baca juga: Pertempuran Sengit Mulai Terjadi di Jalanan Kiev, Warga Ukraina Didesak Cari Perlindungan
Pertempuran Mulai Terjadi di Jalanan Ibu Kota Kiev
Seperti diketahui, pasukan Rusia menyerbu ke arah ibu Kota Ukraina, Kiev pada Sabtu (26/3/2022) pagi.
Alhasil, pertempuran sengit tak terhindarkan di jalanan kota Kiev.
Ledakan terdengar di berbagai penjuru jalanan kota Kiev.
Saat situasi sengit semakin berkecambuk, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengimbau warga untuk mengangkat senjata.
Baca juga: NATO Akhirnya Kerahkan Ribuan Pasukan dan 100 Jet ke Ukraina Usai Sempat Disindir Presiden Zelensky
Sementara, pejabat kota setempat medesak agar penduduk Ukraina mencari perlindungan.
Presiden Ukraina juga menolak tawaran Amerika Serikat (AS) untuk mengungsi.
Ia bersikeras untuk tetap tinggal di Kiev meski ancaman serangan Rusia membahayakan dirinya.
"Pertarungan ada disini," ujar Zelenskyy, dikutip dari APNews, Sabtu (26/2/2022).
Adapun, bentrokan itu terjadi setelah pertempuran selama dua hari yang mengakibatkan ratusan korban jiwa.
Bentrokan juga menghancurkan jembatan, sekolah, dan gedung apartemen di beberapa kota di dekat Kiev.
Para pejabat AS percaya Presiden Rusia Vladimir Putin bertekad untuk menggulingkan pemerintah Ukraina dan menggantinya dengan rezimnya sendiri.
Serangan itu merupakan upaya paling berani dari Putin untuk mereka ulang peta dunia dan menghidupkan kembali pengaruh era Perang Dingin Moskow.
Hal ini memicu upaya internasional baru untuk mengakhiri invasi, termasuk sanksi langsung terhadap Putin.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyerukan gencatan senjata dan memperingatkan dalam sebuah pernyataan bahwa banyak kota sedang diserang.
Baca juga: Militer Ukraina: Serangan Pasukan Rusia Targetkan Pangkalan Militer Kyiv Digagalkan
Ia menyampaikan hal itu ketika negaranya menghadapi ledakan dan tembakan, dan ketika nasib Kiev masih tergantung.
"Nasib Ukraina sedang diputuskan sekarang."
"Malam ini kita harus berdiri teguh," katanya, dalam pernyataan Jumat malam.
Zelenskyy didesak untuk mengevakuasi Kiev atas perintah pemerintah AS, tetapi menolak tawaran itu.
Hal ini disampaikan seorang pejabat senior intelijen Amerika yang mengetahui langsung percakapan tersebut.
Pejabat itu mengutip presiden yang mengatakan bahwa pertarungan ada di sini dan dia membutuhkan amunisi anti-tank bukan tumpangan.
Sementara, pejabat kota di Kiev mendesak warga untuk berlindung, menjauh dari jendela dan mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari puing-puing atau peluru yang beterbangan.
Kremlin menerima tawaran Kiev untuk mengadakan pembicaraan, tetapi tampaknya itu merupakan upaya untuk memeras hak dari Zelenskyy alih-alih isyarat menuju solusi diplomatik.
(Tribunnews.com/Maliana)