Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Amerika Serikat dan Uni Eropa mengumumkan rencana untuk menghapus bank-bank Rusia dari sistem pembayaran internasional SWIFT.
Melansir dari theblockcrypto.com, Minggu (27/2/2022) kelompok yang terdiri dari komisi Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Inggris, Kanada dan Amerika Serikat memberikan pengumuman ini setelah munculnya spekulasi yang berkembang beberapa hari ini, mengenai rencana untuk menghapus bank Rusia dari sistem SWIFT.
Langkah ini juga sebagai tanda pembalasan terhadap invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.
Baca juga: Mengenal SWIFT, Sistem Perbankan Global yang Jadi Sanksi untuk Rusia
Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT) merupakan jaringan pengiriman untuk pesanan pembayaran yang menghubungkan ribuan lembaga keuangan di seluruh dunia. Menurut laporan Al Jazeera, lebih dari 300 lembaga keuangan di Rusia terhubung ke SWIFT.
Dalam pernyataannya, kelompok tersebut berkomitmen agar bank-bank Rusia terpilih akan dihapus dari sistem SWIFT, dan memastikan bank-bank ini terputus dari sistem keuangan internasional yang dapat menghentikan upaya bank-bank Rusia beroperasi secara global.
Selain itu, kelompok tersebut menjanjikan tindakan pembatasan yang dapat mencegah Bank Sentral Rusia menyebarkan cadangan internasionalnya. Langkah ini dilakukan saat pertempuran di Ukraina meningkat, khususnya saat militer Rusia bergerak semakin dekat ke ibu kota Ukraina, Kyiv.
Baca juga: Apa itu SWIFT? Bagaimana Pemblokiran Sistem Perbankan Global Dapat Berdampak bagi Rusia?
Pemerintah Ukraina diketahui telah memulai permintaan sumbangan dalam bentuk cryptocurrency untuk membantu mendanai upaya perangnya.
Data terakhir pada Sabtu (26/2/2022) kemarin, total donasi yang terkumpul dalam bentuk bitcoin, eter, dan aset berbasis Ethereum lainnya mencapai lebih dari 4 juta dolar AS.