Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, MINSK - Pembicaraan gencatan senjata antara pejabat Rusia dan Ukraina dimulai di Gomel perbatasan Belarusia dan Rusia.
Sebelum adanya perundingan Rusia memang telah menghadapi isolasi ekonomi yang semakin dalam empat hari setelah menginvasi Ukraina.
Pasukan Rusia merebut dua kota kecil di tenggara Ukraina dan daerah sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir, kata kantor berita Interfax.
Baca juga: Serukan Aksi Damai, Reface Aplikasi Besutan Ukraina Kirimi Pesan Anti-Perang ke Warga Rusia
Penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan tujuan Ukraina untuk pembicaraan itu adalah gencatan senjata segera dan penarikan pasukan Rusia dari Ukraina.
Hadir dalam perundingan Menteri Luar Negeri Belarusia, Vladimir Makei, membuat pernyataan saat Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov dan Vladimir Medinsky, ajudan presiden Rusia dan delegasi lainnya.
"Teman-teman terkasih, Presiden Belarusia telah meminta saya untuk menyambut Anda dan memfasilitasi pekerjaan Anda sebanyak mungkin. Seperti yang telah disepakati dengan Presiden (Volodymyr) Zelenskiy dan Putin, Anda dapat merasa benar-benar aman," kata Menteri Luar Negeri Belarusia Vladimir Makei saat membuka perundingan, Senin (28/2/2022).
Delegasi Rusia yang dipimpin oleh penasihat kepresidenan Rusia, Vladimir Medinsky mengatakan pihaknya juga sudah berada di Belarusia dan siap mengikuti perundingan dengan Ukraina.
"Kami jelas memiliki kepentingan untuk mencapai sejumlah kesepakatan sesegera mungkin," ujar Medinsky.
Baca juga: Penjelasan Konflik Rusia Vs Ukraina dalam 8 Peta dan Infografik
Medinsky menyebut logistik untuk delegasi Ukraina 'sangat sulit', dengan waktu kedatangan ditunda beberapa kali.
Delegasi Rusia dan Ukraina dijadwalkan bertemu di sebuah lokasi dekat perbatasan Belarusia-Ukraina, tepatnya di Gomel dekat Sungai Pripyat. Ini akan menjadi perundingan pertama antara kedua negara yang berperang sejak invasi dimulai pekan lalu.
Kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelenksy sebelumnya mengatakan jika Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, menghubungi Zelensky pada Minggu (27/2/2022) dan menawarkan jaminan keamanan.(Reuters/Willy Widianto)