TRIBUNNEWS.COM - Di tengah invasi Rusia ke Ukraina, negara Chechnya turut menjadi sorotan setelah sikapnya yang ambil bagian dalam perang itu.
Chechnya turut mengirimkan tentara ke Ukraina untuk membantu Rusia dalam perang tersebut.
Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, bahkan dengan terang mendukung langkah yang dilakukan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kadyrov juga mendesak warga Ukraina untuk menggulingkan pemerintah mereka.
“Presiden (Putin) mengambil keputusan yang tepat dan kami akan melaksanakan perintahnya dalam keadaan apapun,” kata Kadyrov, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Rusia Tuduh Militer Ukraina Gunakan Warga Sipil Sebagai Tameng
Baca juga: Tentara Rusia yang Ditangkap Ukraina Ditipu Komandannya, Diajak Latihan Malah Disuruh Ikut Perang
Tentang Chechnya
Perlu diketahui, Chechnya tidak sama dengan Ceko (Czech).
Tidak sedikit yang mengira dua negara itu sama lantaran kesamaan penyebutan kedua entitas tersebut, padahal kenyataannya adalah berbeda.
Republik Ceko adalah negara Eropa Tengah dan merupakan anggota Bucharest Nine.
Sedangkan Chechnya merupakan bagian dari Federasi Rusia yang letaknya berada di barat daya Rusia, di wilayah Pegunungan Kaukasus.
Baca juga: Rusia Bombardir Kyiv, Ledakan Bom Seperti Kembang Api, Asap Tebal Membumbung di Penjuru Kota
Baca juga: Rusia Dikabarkan Pakai Jasa Tentara Bayaran untuk Membunuh Presiden Ukraina
Dilansir The Atlantic, Chechnya memiliki luas 4.750 mil persegi (12.300 km persegi) dengan populasi 1.268.989 (per sensus 2010) yang mayoritasnya adalah Muslim.
Chechnya berbatasan dengan Rusia, negara Georgia, dan republik Rusia Dagestan dan Ingushetia.
Sesaat sebelum pembubaran Uni Soviet, Chechnya mencoba untuk membangun kemerdekaan resmi dari Rusia, yang kemudian mengarah ke dua perang besar selama dua puluh tahun berikutnya.
Dikutip dari Reuters, dahulu di bawah pemerintahan Soviet, Chechnya disamakan dengan Ingushetia yang dekat secara etnis, dengan Grozny sebagai ibu kota gabungan wilayah tersebut.