Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ukraina menyatakan, pasukan militer Rusia telah menyerang sebuah menara sebuah stasiun televisi di Kota Kyiv, Selasa (1/3/2022).
Kementerian Pertahanan Ukraina menyatakan, saluran televisi untuk sementara akan berhenti bekerja, tetapi siaran cadangan mungkin akan segera kembali, menurut terjemahan tweet dari akun resmi badan tersebut.
Seorang pejabat senior Pertahanan AS muncul untuk merujuk serangan itu Selasa pagi.
“Kami telah melihat gambar pers terbuka setidaknya satu serangan di gedung pemerintah di Kyiv. Tapi itu satu-satunya yang saya ketahui,” kata seseorang yang tidak disebutkan identitasnya kepada wartawan seperti dikutip dari CNBC.
Baca juga: Cegah Invasi Rusia Lewat Jalur Laut, Turki Tutup Selat Bhosporus dan Dardanelles
Serangan itu diduga terjadi ketika citra satelit baru-baru ini tampaknya menunjukkan konvoi pasukan militer Rusia sepanjang bermil-mil menuju ke Kyiv, menyebarkan kekhawatiran bahwa ibu kota Ukraina akan segera menghadapi serangan skala penuh.
Baca juga: Mengenal Resimen Azov, Neo-Nazi Ukraina yang Ingin Ditumpas Habis Vladimir Putin
Rusia telah mengincar Kyiv sejak menginvasi tetangganya minggu lalu.
Namun pejabat AS itu juga mengatakan ada indikasi bahwa langkah Rusia ke Kyiv telah terhenti, dan bahwa beberapa unit pasukan militer Rusia telah menyerah tanpa perlawanan.
Baca juga: AS Usir Diplomat Rusia dari Misi PBB di New York
Pertempuran juga telah mengguncang kota-kota di Ukraina lainnya seperti Kharkiv, yang terletak di sebelah timur Kyiv dekat perbatasan Rusia.
Warga yang mencari perlindungan dari bom dan penembakan Rusia telah melarikan diri ke bawah tanah ke stasiun metro kota.