Mayor Jenderal Andrei Sukhovetsky adalah Komandan Jenderal Divisi Lintas Udara ke-7 Rusia dan Wakil Komandan Angkatan Darat Gabungan ke-41.
Seperti dikutip dari The Sun, Kamis (3/3/2022), Mayjen Sukhovetsky tewas dalam pertempuran di Pangkalan Udara Hostomel, sekitar 30 mil di luar ibu kota Ukraina, Kiev.
Sumber militer mengungkapkan, Mayjen Sukhovetsky tewas karena tertembak oleh sniper atau penembak jitu.
Sejauh ini, ia menjadi sosok senior pertama yang tewas dalam pertempuran di Ukraina.
Dilansir dari The Independent, Putin mengonfirmasikan bahwa seorang jenderal telah terbunuh pada pertempuran di Ukraina.
Menurut ahli, terbunuhnya Mayjen Sukhovetsky menjadi gambaran bahwa usaha Putin menyerang Ukraina tak sesuai rencana.
Ia merupakan pasukan penerjun payung yang disegani, terlatih dalam misi di wilayah musuh, dan memiliki peran penting dalam pencaplokan Krimea pada 2014 lalu.
Direktur Eksekutif laman jurnalisme investigatif Bellingcat, Christo Grozev, mencuitkan bahwa kematiannya akan menjadi penurunan motivasi utama bagi tentara Rusia.
Korban Tewas dari Militer
Hari kesembilan invasi militer Rusia ke Ukraina terus memakan korban warga sipil dan militer.
Terbaru, Jumat (4/3/2022), Kementerian Pertahanan Ukraina mengklaim lebih dari 9.100 tentara Rusia tewas di tangan tentara Rusia.
Dikutip dari Kyiv Independent, sebanyak 9.166 tentara Rusia meninggal sejak invasi.
Dilaporkan juga bahwa pihak Rusia telah kehilangan 50 MLRS, 33 pesawat, 2 kapal, 37 helikopter, 404 mobil, 251 tank, 60 tangki bahan bakar, 150 artileri, 3 UAV, 939 pengangkut personel bersenjata, dan 18 perang anti-pesawat.
Sementara Rusia mengatakan bahwa hanya 500 tentaranya yang tewas dan sekitar 1.600 orang terluka dalam konflik tersebut.
Sumber: AFP/The Sun/ The Independent