News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kemhan Rusia Klaim Pesawat Pembom Su-34 Fighter Hancurkan Fasilitas Militer Nasionalis Ukraina

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria membersihkan puing-puing di sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak di Koshytsa Street, pinggiran ibukota Ukraina Kyiv, di mana sebuah peluru militer diduga menghantam, pada 25 Februari 2022. - Pasukan Rusia mencapai pinggiran Kyiv pada hari Jumat seperti yang dikatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pasukan penyerang menargetkan warga sipil dan ledakan terdengar di ibu kota yang terkepung. Ledakan sebelum fajar di Kyiv memicu hari kedua kekerasan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menentang peringatan Barat untuk melancarkan invasi darat skala penuh dan serangan udara pada Kamis yang dengan cepat merenggut puluhan nyawa dan membuat sedikitnya 100.000 orang mengungsi. (Photo by Daniel LEAL / AFP)

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Pesawat pembom garis depan Sukhoi Su-34 milik Rusia diklaim telah menghancurkan fasilitas militer nasionalis Ukraina dalam serangan dengan senjata presisi tinggi.

Hal ini terekam dalam video yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia pada hari Minggu waktu setempat.

"Awak pembom Sukhoi Su-34 telah menghancurkan infrastruktur militer unit paramiliter nasionalis Ukraina dengan sarana peluncuran udara presisi tinggi," kata kementerian itu terkait video tersebut.

Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (6/3/2022), video itu menunjukkan lepas landasnya beberapa pesawat pembom garis depan Su-24 dan Sukhoi Su-34 yang sarat dengan bom penerbangan dari sebuah lapangan terbang.

Kamera kemudian beralih ke ruang lingkup pilot, menunjukkan peluncuran rudal udara-ke-permukaan, kemudian pesawat melakukan manuver pertempuran udara.

Terkait invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina, perlu diketahui, Rusia telah melancarkan operasi militer khusus di Ukraina sejak 24 Februari lalu setelah Ukraina gagal mengimplementasikan perjanjian Minsk dan menyelesaikan konflik di Donbass secara damai.

Baca juga: Rusia Siap Berikan Balasan Keras untuk Inggris, Buntut Sanksi Ekonomi hingga Bantu Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin pun  mengatakan bahwa negaranya idak punya pilihan lain selain bertindak, setelah berminggu-minggu terjadi aksi penembakan terhadap Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Lugansk (LPR) yang diklaim dilakukan oleh pasukan Ukraina.

Dengan demikian, ia kemudian memerintahkan pasukannya untuk melakukan 'demiliterisasi dan denazifikasi' negara tetangganya itu.

Rusia bahkan mengklaim telah berulang kali memperingatkan negara-negara Barat agar tidak mengirimkan persenjataan canggih mereka ke Ukraina.

Putin menilai bahwa hal itu akan membuat Ukraina berani dan mendorongnya untuk mencoba menyelesaikan konflik di Donbass dengan menggunakan militernya.

Sebelumnya, The Washington Post melaporkan bahwa AS telah mengirim perangkat keras militer senilai ratusan juta dolar AS ke Ukraina sejak Desember 2021, beberapa bulan sebelum keputusan Rusia untuk meluncurkan operasi militer khusus.

Baca juga: Turki Tentang Sanksi Barat ke Rusia, Erdogan akan Hubungi Putin Minta Serangan ke Ukraina Dihentikan

Sumber: https://sputniknews.com/20220306/live-updates-kiev-forces-continue-to-shell-donbass-as-mariupol-humanitarian-corridor-set-to-reopen-1093629911.html

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini