News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina: Satu Keluarga Tewas, Presiden Ukraina Bersumpah Balas Dendam

Penulis: garudea prabawati
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang prajurit Ukraina menggendong seorang anak sambil membantu orang-orang menyeberangi jembatan yang hancur saat mereka mengevakuasi kota Irpin, barat laut Kyiv, selama pengeboman dan pengeboman besar-besaran pada 5 Maret 2022, 10 hari setelah Rusia melancarkan serangan militer ke Ukraina.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky naik pitam seusai warganya menjadi korban tewas saat akan melarikan diri ke tempat yang lebih aman.

Zelensky pun bersumpah akan membalas dendam pada Rusia.

Seperti diketahui, pada hari Minggu (6/4/2022), serangan militer Rusia menghantam titik persimpangan evakuasi di pinggiran kota Kyiv.

Peluru artileri menghantam pos pemeriksaan di pinggiran Irpin, barat laut Kyiv, kata pihak berwenang Ukraina.

Akibatnya satu keluarga dengan dua anak tewas, dan beberapa warga sipil lainnya yang melarikan diri dari rumah mereka, dikutip Tribunnews dari CNN.

Baca juga: Cerita PMI dari Bali Mengaku Trauma Mendengar Ledakan Akibat Invasi Rusia ke Ukraina

Wali Kota Irpin Oleksandr Markushyn menggambarkan melihat langsung satu keluarga tersebut terdiri dari empat orang tersebut terbunuh di depan matanya.

“Itu kurang ajar, mereka monster. Irpin sedang berperang, Irpin belum menyerah,” kata Oleksandr Markushyn.

Markushyn mengatakan upaya evakuasi lain dimulai pada hari ini Senin (7/4/2022) pagi.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada Senin pagi bahwa pihaknya akan menghentikan tembakan untuk mengizinkan warga sipil di kota Kyiv, Kharkiv dan Sumy untuk pergi, tetapi hanya untuk Rusia atau Belarus.

Sumpah Preisden Ukraina

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berbicara saat menggelar jumpa pers di Kota Kyiv (Kiev), Ukraina, Kamis (3/3/2022) waktu setempat. Volodymyr Zelensky meminta pihak Barat untuk meningkatkan bantuan militer ke Ukraina. Ia mengatakan, jika tidak, Rusia akan maju ke seluruh Eropa. "Jika Anda tidak memiliki kekuatan untuk menutup langit, maka beri saya pesawat!" ujar Zelensky dalam jumpa pers. "Jika kami tidak ada lagi maka, amit-amit, Latvia, Lithuania, Estonia akan menjadi berikutnya," katanya. "Percayalah pada saya," tambahnya. AFP/SERGEI SUPINSKY (AFP/SERGEI SUPINSKY)

Mengetahui warganya jadi korban tewas, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky marah, dan bersumpah akan membalas dendam pada Rusia.

Presiden Ukraina mengatakan dalam pidato video pada Minggu malam:

“Mereka hanya berusaha keluar kota. Untuk melarikan diri. Seluruh keluarga. Berapa banyak keluarga seperti itu yang meninggal di Ukraina," ujarnya dikutip Tribunnews dari The Guardian.

"Kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan lupa. Kami akan menghukum semua orang yang melakukan kekejaman dalam perang ini.”

Baca juga: Sumpah Presiden Ukraina usai Pasukan Rusia Tembaki Pengungsi: Tak Ada Tempat yang Tenang bagi Anda

Kepada pasukan Rusia di balik serangan itu, di kota Irpin di tepi barat ibu kota, Zelenskiy berkata:

“Tidak akan ada tempat yang tenang di dunia ini bagi Anda. Kecuali kuburan.”

Seorang anak melihat warga yang mengungsi dari kota Irpin, barat laut Kyiv, selama pengeboman dan pengeboman besar-besaran pada 5 Maret 2022, sepuluh hari setelah Rusia melancarkan invasi militer ke Ukraina. (Aris Messinis / AFP)

Sebelumnya, ratusan warga sipil telah berkumpul di dekat jembatan di Irpin pada hari Minggu (6/4/2022), berusaha untuk melarikan diri dari ibu kota, dengan hanya selusin tentara Ukraina di sana.

Sebagian besar para tentara tersebut membantu para pengungsi tersebut dengan membawa barang bawaan mereka.

Namun saat proses evakuasi, tembakan menderu.

Baca juga: Ukraina Sudah Siapkan Rencana jika Presiden Zelensky Terbunuh akibat Invasi Rusia

Delapan orang tewas dalam serangan itu, termasuk seorang wanita, putra remajanya dan seorang anak perempuan usia sekolah dasar, ditambah seorang teman keluarga.

Barang-barang mereka berserakan di jalan.

Dalam rekaman serangan itu, sekelompok pejuang terlihat berusaha membantu keluarga tersebut.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini