Konvoi 20-30 mobil pribadi berangkat dalam gelombang, kata Gubernur Sumy Oblast, Dmytro Zhyvytsky, dalam komentar yang disiarkan televisi.
Dia menambahkan, sekitar seribu mahasiswa asing termasuk di antara mereka yang juga telah meninggalkan kota.
Dikutip dari Al Jazeera, para pengungsi menuju ke negara tetangga Polandia, sementara Hongaria dan Slovakia telah menyambut masing-masing lebih dari 190 ribu dan 140 ribu pengungsi.
Mereka yang ingin pergi dari sisi Eropa negara itu melintasi perbatasan darat ke Finlandia atau negara-negara Baltik (Latvia, Estonia dan Lithuania).
Pengungsi yang tidak memiliki visa Eropa pergi ke Georgia, Armenia dan Turki.
“Banyak orang Rusia telah tiba di Georgia dalam beberapa hari terakhir,” tulis jurnalis Boris Grozovski di halaman Facebook-nya.
Baca juga: Rusia Kembali Tegaskan Siap Hentikan Serangan Apabila Ukraina Penuhi 4 Syarat Ini
Baca juga: Rusia Ancam akan Tutup Pipa Gas Utama ke Jerman: Larangan Minyak Rusia Bisa Sebabkan Bencana Besar
Pengungsi Dievakuasi Menggunakan Bus
Pada Selasa (8/3/2022), konvoi bus yang penuh dengan orang bergerak di sepanjang jalan bersalju dari kota timur laut Sumy, menurut video dari badan komunikasi Ukraina, dikutip dari AP News.
Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk, mengatakan mereka menuju barat daya ke kota Poltava Ukraina, dan termasuk siswa dari India dan China.
Sementara itu, bus-bus yang dihiasi dengan simbol palang merah yang membawa air, bahan makanan pokok, dan obat-obatan bergerak menuju pelabuhan selatan Mariupol yang terkepung, tempat keputusasaan perang yang paling parah.
Vereshchuk mengatakan kendaraan itu kemudian akan mengangkut warga sipil keluar kota.
Namun, setelah para pejabat mengumumkan bus pengungsi sedang dalam perjalanan, kantor kepresidenan Ukraina mengatakan tentang penembakan di rute pengungsian.
Belum jelas apakah konvoi pasokan dari palang merah berhasil sampai ke Mariupol atau apakah warga sipil akan bebas naik bus jika penembakan berlanjut.
Walikota juga meragukan evakuasi, karena pasukan Rusia terus membombardir daerah di mana orang-orang berusaha berkumpul.