Sejauh ini, sebagian besar pejuang asing di Ukraina berasal dari negara-negara pasca-Soviet lainnya termasuk Georgia dan Belarus.
Tetapi laporan media menunjukkan bahwa mereka berasal dari negara-negara seperti Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.
4. Tentara bayaran Suriah
Dikutip dari The Guardian, Selasa (8/3/2022) upaya perekrutan warga Suriah oleh Rusia pertama kali dilaporkan situs berita Suriah, DeirEzzor24.
Media tersebut mengatakan, Moskow mencari sukarelawan pengawal pasukan militer dengan kontrak enam bulan dengan bayaran antara 200 dolar AS hingga 300 dolar AS per bulan.
The Wall Street Journal melaporkan, beberapa tentara bayaran Suriah sudah berada di Rusia dan bersiap untuk memasuki medan pertempuran di Ukraina.
Dengan sponsor Rusia dan Turki, tentara bayaran Suriah telah berperang di luar negeri.
Diberitakan Asharq Al-Awsat, mediator di Damaskus dan daerah lain yang dikelola pemerintah di Suriah diberitakan oleh telah mulai menandatangani kontrak dengan pemuda Suriah yang bersedia berperang bersama tentara Rusia di Ukraina.
Daftar wajib militer baru mencakup sekitar 23.000 warga Suriah yang telah bertempur dalam formasi milisi bersama pasukan pemerintah Suriah.
Para pejuang ini pernah pergi berperang di bawah panji-panji Asosiasi Al-Bustan dan Pasukan Pertahanan Nasional (NDF).
Sayap militer Asosiasi Al-Bustan adalah milik sepupu ibu Presiden Suriah Bashar al-Assad, Rami Makhlouf, tetapi kemudian dibubarkan dan diambil alih oleh Damaskus.
Sementara itu, NDF didirikan bersama dengan Iran pada tahun 2012. NDF telah kehilangan daya tarik di medan perang setelah intervensi Rusia di Suriah pada tahun 2015.
5. Grup Wagner
Kelompok Wagner dituding diam-diam bekerja untuk pemerintah Rusia untuk melakukan operasi tempur di berbagai belahan dunia.