News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

ISIS Umumkan Pemimpin Baru, Akui Kematian Pendahulunya

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang anggota pasukan Irak berjalan melewati mural berlogo kelompok ISIS di sebuah terowongan yang dilaporkan digunakan sebagai pusat pelatihan oleh para jihadis, pada 1 Maret 2017, di desa Albu Sayf, pada pinggiran selatan Mosul. ISIS mengkonfirmasi kematian mantan pemimpin Abu Ibrahim al-Hashemi al-Qurashi dan mengumumkan pemimpin barunya, yaitu Abu Hasan al-Hashemi al-Qurashi

Sebanyak 10 orang, termasuk seorang pria, wanita dan delapan anak-anak, dievakuasi dengan aman selama operasi itu.

Al-Qurayshi diidentifikasi dengan sidik jari dan analisis DNA-nya.

Profil Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi

Selama hampir dua dekade, pria yang dikenal dengan nama Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi disebut-sebut sebagai tokoh sentral dalam organisasi terorisme ISIS.

Pria 46 tahun ini banyak ambil bagian dalam organisasi, dari pejuang hingga tahanan, ahli strategi hingga pemimpin, The Guardian melaporkan.

Al-Qurayshi lahir dengan nama Amir Mohammed Abdul Rahman al-Mawli al-Salbi di distrik Mahalabiya Irak utara.

Sebelumnya, al-Qurayshi memainkan peran utama dalam genosida Yazidi, yang menyebabkan tewasnya ribuan pria serta perbudakan wanita dan anak perempuan.

Baca juga: Pemimpin ISIS Ledakkan Diri saat Dikepung Tentara AS, Joe Biden Menyebutnya Pengecut

Baca juga: Biden: Pemimpin ISIS Tewas dalam Serangan AS di Suriah

Gambar file ini dirilis oleh Departemen Luar Negeri AS pada 17 Juli 2020, menunjukkan versi bahasa Inggris dari pengumuman Hadiah untuk informasi tentang lokasi pemimpin ISIS Amir Mohammed Said Abd al-Rahman al-Mawla -- alias Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurashi. (HANDOUT / US DEPARTMENT OF STATE / AFP)

Al-Qurayshi terlibat dalam penggulingan Mosul pada pertengahan 2014.

Keberhasilannya melumpuhkan sebuah wilayah dan tentara dua negara.

Ia juga mengatur pembunuhan massal terhadap warga sipil Syiah dan anggota pasukan keamanan.

Seperti kebanyakan pemimpin ISIS, Qurayshi pernah bertugas di militer di bawah Saddam Hussein.

Di sana ia menjadi perwira dan belajar hukum syariah.

Jalannya menuju kepemimpinan ISIS dimulai saat ia dipenjara di penjara AS Camp Bucca di Irak selatan.

Di sana ia bertemu pendahulunya, Abu Bakr al-Baghdadi dan orang lain yang kemudian akan membantunya untuk mencapai posisi senior.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini