Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan 16.000 sukarelawan asing melakukan perjalanan ke Ukraina untuk membantu perjuangan negara dalam berperang bersama pasukannya.
Hal itu disampaikan oleh Zelenskyy dalam pernyataannya pada Kamis (3/3/2022) lalu.
Menurut Zelenskyy, apa yang dilakukan oleh pasukannya akan berhasil.
"Ukraina telah mulai menyambut sukarelawan asing yang datang ke negara kita. Yang pertama ada16.000 sukarelawan datang untuk membela kebebasan dan kehidupan semua orang warga Ukraina. Saya yakin itu akan berhasil," ujar Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Zelenskyy pun meminta para pasukan Rusia untuk pulang dan kembali ke "rumah" mereka.
"Pulanglah, ke rumah Anda, lindungi orang-orang Anda yang berbahasa Rusia dan bukan di seluruh dunia, tetapi di rumah Anda. Ada banyak dari mereka di sana, sekitar 150.000 juta," ujar Zelenskyy.
Sejauh ini, relawan perang yang akan membantu tentara Ukraina melawan Rusia, berasal dari Barat.
Barat merupakan sebutan bagi Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya di Eropa, Jepang, Australia, Kanada, dan sejumlajh negara lainnya.
NATO Khawatir Perang Melebar
Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada Selasa (8/3/2022), ada laporan yang dapat dipercaya bahwa Rusia menargetkan warga sipil di Ukraina.
Dia pun mendesak Rusia untuk mengakhiri konflik dan bersumpah untuk tidak membiarkannya menyebar.
"Kami memiliki tanggung jawab untuk memastikan konflik tidak meningkat dan menyebar ke luar Ukraina," kata Stoltenberg.
"Kami akan melindungi dan mempertahankan setiap inci dari semua wilayah sekutu," tambah dia, dikutip dari Reuters.
Berbicara bersama Presiden Latvia Egils Levits, Stoltenberg mengatakan invasi Rusia menyebabkan penderitaan yang mengerikan dan dampak kemanusiaan sangat menghancurkan.